GAZA, (Panjimas.com) – Pemerintah Mesir pada hari Selasa (15/08) memutuskan untuk membuka kembali perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza yang diblokade Israel, paling tidak selama dua hari, demikian menurut Otoritas Penyeberangan Gaza.
“Terminal akan tetap terbuka selama dua hari di kedua arah untuk memungkinkan kasus-kasus yang penduduk terlantar dan situasi kemanusiaan, untuk menyeberang,” kata Otoritas Penyeberangan Gaza yang dipimpin Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AA.
Pekan lalu, Mesir membuka terminal Rafah selama empat hari untuk mengizinkan para jamaah Haji Gaza menyeberang untuk terbang ke Arab Saudi dalam rangka menunaikan Ibadah Haji tahunan.
Diblokade oleh zionis Israel melalui udara, darat dan laut sejak tahun 2007, Jalur Gaza memiliki tujuh penyeberangan perbatasan yang menghubungkan wilayah itu ke dunia luar.
Enam dari tujuh penyeberangan perbatasan saat ini dikendalikan oleh Israel, sementara penyeberangan perbatasan yang ketujuh yakni Rafah, kini dikendalikan oleh pemerintah Mesir.
Penyeberangan Rafah ditutup rapat sejak penggulingan Presiden Mohamed Morsi dalam kudeta militer tahun 2013 oleh Jenderal As-Sisi yang pro-Israel.
Israel telah menutup empat penyeberangan komersial yang berhubungan langsung dengan wilayah Gaza pada Juni tahun 2007 setelah HAMAS berhasil merebut kendali atas Jalur Gaza dari pihak Otoritas Palestina yang berbasis di wilayah Tepi Barat.
Penutupan persimpangan Rafah membuat daerah kantong pantai Gaza dengan hampir 2 juta penduduk itu ke ambang bencana kemanusiaan. Penyeberangan Rafah merupakan satu-satunya titik akses Gaza ke dunia luar yang tidak berada di bawah kendali Israel. [IZ]