KARACHI, (Panjimas.com) – Sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas sementara 25 lainnya luka-luka dalam sebuah serangan terhadap sebuah kendaraan militer di wilayah Pakistan Barat daya, Sabtu malam (12/08), menurut pejabat militer dan media lokal, seperti dilansir Anadolu.
Ledakan dahsyat tersebut menyasar sebuah kendaraan militer di sebuah jalan sibuk di Quetta – ibu kota Provinsi Balochistan, Pakistan Barat Daya.
Serangan tersebut menewaskan setidaknya 15 korban jiwa, menurut juru bicara pemerintah Provinsi Balochistan, Anwar-ul-Haq Kakar kepada para wartawan.
Militer Pakistan menyatakan bahwa teroris menyerang kendaraan militer dengan bahan peledak.
Media Militer Pakistan, Inter Services Public Relations (ISPR), dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa korban jiwa termasuk 8 tentara dan 7 warga sipil.
Di antara korban yang menderita luka-luka, terdapat 10 tentara, dikutip dari ISPR.
Tidak ada pihak yang mengklaim tanggung jawab atas serangan terhadap kendaraan militer tersebut, namun Taliban, dan kelompok Baloch diduga terlibat dalam serangan terhadap pasukan keamanan Pakistan pada masa lalu.
Mohammad Irfan, seorang saksi mata dari Rumah Sakit Sipil Quetta, mengatakan kepada Anadolu Agency melalui sambungan telepon bahwa setidaknya 4 mayat terbakar parah dan tidak dapat dikenali lagi.
Beberapa mobil yang diparkir di lokasi serangan tersebut terbakar setelah ledakan, yang juga menghancurkan jendela-jendela dan pintu bangunan serta toko di dekatnya.
Menteri Dalam Negeri Provinsi Balochistan Sarfraz Bugti mengatakan kepada Dunya TV stasiun televisi lokal bahwa status keadaan darurat diberlakukan di semua Rumah Sakit Quetta, dan personil paramedis tambahan dikerahkan.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Qamar Javed Bajwa menyebut serangan itu sebagai upaya untuk memperjuangkan perayaan Hari Kemerdekaan 14 Agustus. Dia mengatakan Tentara Pakistan tidak akan “menyerah pada tantangan seperti apapun”.
Provinsi Balochistan, merupakan salah satu provinsi yang sangat penting karena kaya akan adanya sumber mineral seperti tembaga, seng dan gas alam.
Selain itu wilayah Balochistan juga dianggap mencakup bagian-bagian dari negara tetangga Iran dan Afghanistan. Namun, Balochistan telah dilanda kekerasan selama lebih dari enam dekade (60 tahun), dengan kelompok milisi yang mengklaim bahwa mereka secara paksa dimasukkan ke wilayah Pakistan pada akhir pemerintahan Inggris pada tahun 1947.
Salah satu kelompok, adalah Lashkar-e-Jhangvi, yang juga telah aktif di wilayah ini, terutama di Quetta dalam dekade terakhir.[IZ]