SUKOHARJO (Panjimas.com) – Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Modern Islam Assalam (OP3MIA), Pabelan, Kartosuro, Sukoharjo menyerahkan hasil penggalangan dana untuk Palestina ke lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT), Rabu (9/8/2017).
Ustadz Drs. Uripto Mahmud Yunus, Direktur Ponpes Assalam mengaku bangga dengan kepedulian santrinya. Hanya butuh dua hari, santri Assalam berhasil mengumpulkan 50 juta rupiah.
“Kita berbagi berarti peduli, saya bangga anak-anakku, kalian mengumpulkan dana karena peduli sesama kita, utamanya teman-teman Palestina. Kalau kita sayang menyayangi teman muslim, penghuni langit akan menyayangi kita,” katanya dihadapan para santri Ponpes Assalam usai sholat dhuhur.
Agus Budi, ketua ACT mengatakan bahwa untuk memahami masalah Palestina tidak harus menjadi muslim, cukup menjadi manusia karena di sana terjadi krisis kemanusiaan.
“Sedang sebagai muslim merupakan ladang jihad kita. Yang bisa kita lakukan adalah doa minimal di lima waktu sholat kita doakan. Kedua dana, dan terakhir suara. Dengan mulut, kita akan bergerak mengumandangkan kepedulian terhadap Palestina, supaya mereka tahu apa yang terjadi di Palestina dan Suriah yang terdholimi,” tandas Budu yang juga alumni ponpes Assalam.
Sementara itu, Muhammad Ali Ma’arif, Ketua OP3MIA menjelaskan bahwa ketika acara akhirussannah, saat sedang berlangsung pentas dan menyanyikan lagu untuk Palestina, spontan menggalang dana. Meski banyak yang menyerahkan uang receh, dia mengaku senang akhirnya bisa mencapai 50 juta.
“Alhamdulillah kita bisa terlibat untuk bisa menyumbangkan dana bagi saudara kami muslim di Palestina. Semoga bisa membantu saudara kita disana, dan semoga bermanfaat bagi pelajar di Palestina,” ujar Ma’arif. [SY]