SARAJEVO, (Panjimas.com) -Sekitar seribu veteran militer Bosnia melakukan aksi long-march di Sarajevo Jumat (04/08) pekan lalu dalam rangka memperingati keberhasilannya dalam mempertahankan “Gunung Igman” di masa peperangan melawan pasukan Serbia, 1992-1995.
Para veteran militer Bosnia tersebut bergabung dengan para keluarga korban dan peserta aksi lainnya untuk memperingati Milad ke-24 keberhasilan Bosnia dalam mempertahankan “Gunung Igman” yang kemudian menghambat rencana pasukan Serbia merebut Sarajevo.
Perang mempertahankan “Gunung Igman” ini adalah “perjuangan hidup dan kehormatan untuk mempertahankan kepercayaan Tuhan [Allah],” tegas Pemimpin Muslim Bosnia, Husein Kavazovic dalam pidatonya dalam peringatan tersebut setelah menunaikan Shalat Jumat.
Seorang Imam Militer, Nesib Hadzic, mengatakan: “Kami ingin mengingat genosida melawan orang-orang Bosnia-Serbia [Kristen], mengingat pahlawan kami, bunga bakung emas kami, veteran kami, tentara kami dan orang-orang yang berkontribusi dalam pertahanan Bosnia dan Herzegovina [Muslim]”, dikutip dari Anadolu Ajensi.
Antara April 1992 dan Desember 1995, diperkirakan 100.000 orang terbunuh dan 2,2 juta orang terpaksa mengungsi di Bosnia.
Bahkan sedikitnya 50.000 perempuan, kebanyakan diantaranya adalah warga Bosniak, diperkosa.
Perang Bosnia dipicu oleh pecahnya Yugoslavia, yang menyebabkan Bosnia mengumumkan kemerdekaannya pada bulan Februari 1992.
Ibukotanya, Sarajevo, mendapat serangan dari milisi Kristen Serbia-Bosnia yang didukung oleh Tentara Yugoslavia dalam apa yang menjadi operasi pengepungan terpanjang dalam sejarah perang modern.[IZ]