ISTANBUL, (Panjimas.com) – Direktur Jenderal Pusat Penelitian Sejarah, Seni dan Budaya Islam, Islamic History, Art and Culture (IRCICA), Dr. Halit Eren mengungkapkan bahwa pelanggaran-pelanggaran serius Israel di Yerusalem mengancam lebih dari 80 persen aset-aset Wakaf di Kota Tua Yerusalem, seperti dilansir IINA.
Dalam pidatonya pada KTT Luar Biasa di Komite Eksekutif OKI tingkat Menteri Luar Negeri mengenai krisis Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa yang diadakan di Istanbul pada hari Selasa (01/08) pekan lalu, Direktur Jenderal IRCICA menyatakan bahwa upaya Israel untuk mengubah identitas budaya Yerusalem mengancam, terutama, situs suci Islam di Al-Quds.
Kepala Badan Budaya OKI tersebut mengatakan bahwa terdapat sekitar 120 titik penggalian di bawah Masjid Al-Aqsa, titik itu digali sejak tahun 2000.
Dr. Halit Eren menambahkan bahwa pekerjaan konstruksi terowongan dan penggalian sedang berlangsung di bawah dinding Barat dan Selatan Masjid Al-Aqsa, Al- Buraq Square, area Istana Umayyah dan Quarter Muslim – satu dari empat situs kuno di Kota Tua Yerusalem kuno.
Eren menjelaskan bahwa IRCICA telah mempersiapkan sebuah proyek komprehensif di Yerusalem untuk menjaga Al-Haram Al-Sharif dan memugar situs bersejarah utama melalui proyek-proyek arsitektur, serta memperbaiki dan memodernisasi lingkungan-lingkungan Muslim.[IZ]