SUKOHARJO (Panjimas.com) – Kepala Observatorium Assalam Sukoharjo, AR Sugeng Riyadi, membenarkan bila malam ini, tepatnya pukul 00:22 Selasa dini hari tanggal 8 Agustus 2017 akan terjadi Gerhana Bulan Parsial (sebagian).
Untuk itu, Sugeng meminta kepada umat Islam untuk mengingat ayat Allah dan mengagungkan nama Allah. Selain itu bagi muslimin yang menyaksikan Gerhana tersebut bisa menegakkan sholat Gerhana dan bersedekah.
“Gerhana Bulan itu sunatullah, kita diperintahkan untuk bertakbir dan menyebut nama Allah, kita sholat, bersedekah, dan beramal sholeh, memahami ayat-ayat Allah,” katanya saat ditemui Panjimas.com di Ponpes Assalam Sukoharjo, Senin (7/8/2017).
Dia mengungkapkan bahwa fenomena Gerhana Bulan bukanlah sebuah hal yang musyrik. Melainkan sudah menjadi sunattullah bahwa posisi Matahari, Bumi dan Bulan jika berada di garis lurus, maka akan terjadi Gerhana.
“Kalau sunatullah maka hal-hal yang tradisional dan magis itu kita tinggalkan. Yang katanya Bulan dicaplok Buto itu ya kita tinggalkan,” tutur dia.
Sugeng mengajak seluruh umat manusia berfikir menggunakan akalnya dengan adanya fenomena alam tersebut. Kejadian Gerhana Bulan tidak lain karena kehendak Allah.
“Kita lalu berfikir, kenapa ya Bulan bisa berubah warnanya. O ternyata Bulan bisa berubah warna karena disinari Matahari. Dengan memahami seperti itu, sebab Allah ciptakan benda langit beredar sesuai dengan dengan kehendak Allah,” pungkasnya. [SY]