KARANGANYAR (Panjimas.com) – Seminar Bela Negara dan Law Enforcement di Negara Demokrasi dan Totaliter digelar di Gedung DPRD Karanganyar, Sabtu (5/8/2017).
Acara yang digagas Majelis Mujahidin Karanganyar juga menghadirkan Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, serta Ketua DPC Peradi Surakarta, Muhammad Taufiq.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono dalam sambutannya menyoroti banyaknya warga asing yang datang ke Indonesia. Dia yakin kedatangan mereka tidak sebatas bisnis, tetapi memiliki kepentingan tertentu.
“Tidak ada yang tidak punya kepentingan, ini harus diwaspadai. Kita harus belajar dari sejarah, bagaimana penjajah datang ke Indonesia dan selanjutnya melakukan politik devide et impera, memecah persatuan antar anak bangsa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, praktisi dan akademisi hukum, Dr.Muhammad Taufiq menyesalkan dipulangkannya ratusan tenaga kerja Cina yang sudah mengeruk untung 6 trilyun dari hasil kejahatan di Indonesia.
“Kalau di Malaysia,TKI dipenjara dulu baru dideportasi lewat jalur darat, bukan pesawat udara. Ini (Tenaga kerja Cina) kok dinaikkan pesawat seakan ada perlakuan spesial. Pasti ada yg mengelola, karena yang disewa juga perumahan mewah,” beber Kaprodi MIH Universitas Djuanda, Bogor itu.
Sementara itu, Dandim 0727 Karanganyar Letkol CZI Santy Karsa Tarigan, meminta komponen bangsa memperkokoh persatuan dan tidak terpengaruh dengan pecah belah.
“Perang tanpa bentuk itu sudah terjadi di Indonesia. Kita sebagai anak bangsa, harus lebih memperkokoh rasa persatuan dan persatuan. Generasi muda harus kembali digembleng dengan nilai Pancasila, yang saat ini sudah mulai luntur,” kata Dandim. [SY]