BEKASI, Infaq Dakwah Center (IDC) – Satu-satunya saksi kunci insiden pembantaian Zoya adalah Rojali, pengurus Mushalla Al-Hidayah. Ditemui Tim Relawan IDC, Jum’at dinihari pukul 00.30 WIB (5/8/2017) di rumahnya, persis di belakang Mushalla Al-Hidayah, Rojali mengungkapkan kronologis musibah yang dialami Zoya.
Rojali merasa senang bisa bertemu dengan Relawan IDC dan wartawan, karena sampai saat ini belum ada pihak media mana pun yang menemui dirinya. Sehingga banyak tersebar berita yang tidak benar dan perlu diklarifikasi.
Ia menyayangkan tragedi brutal terhadap seorang pemuda muslim terkait hilangnya ampli mushalla itu. Saat kejadian, terangnya, ia sudah berusaha untuk menenangkan ratusan massa tapi tidak berhasil. Maka ia meninggalkan lokasi untuk mencari bantuan aparat keamanan. Nahasnya, saat ia meninggalkan lokasi, tragedi pembantaian dilakukan massa beringas terhadap orang yang masih berstatus diduga mencuri.
Rojali tak setuju dengan aksi anarkis pembantaian massa terhadap terduga pelaku tersebut. Ia mengecam insiden tersebut sebagai tindakan biadab yang harus diproses hukum.
“Saya sangat tidak menyangka kejadiannya sampai seperti itu. Saya tidak tega melihatnya. Sikap anarkisme yang biadab, kemudian sampai menyiramnya dengan bensin dan membakarnya, saya sangat tidak setuju,” tegasnya.
“Demi Allah, saya sangat tidak setuju dengan sikap anarkisme, kita sesama muslim bersaudara pada intinya. Tapi kenapa sebegitu buasnya, lebih-lebih dari binatang kalau kita melihat orang dibakar hidup-hidup, demi Allah saya tidak tega. Mudah-mudahan pelaku yang melakukan tindakan itu mendapatkan hukuman yang setimpal baik di dunia dan di akhirat,” kecamnya.
Baca: Tragedi Ampli Berdarah, Muhammad Al-Zahra Zoya Tewas Dibakar Massa. Ayo Bantu Keluarga Yatimnya..!!
https://youtu.be/qMGHoNVjbEQ