BAGHDAD, (Panjimas.com) – Hashd al-Shaabi yang merupakan pasukan tempur milisi Syiah Irak, telah meluncurkan operasi militernya baru-baru ini di Distrik Tal Afar, Turkmen, menurut seorang sumber militer Irak, Kamis (03/08).
Pasukan Milisi Syiah ini sebagian besar telah dimasukkan dalam Angkatan Bersenjata Irak tahun lalu, sehingga menuai protes keras berbagai pihak di Irak
“Pasukan Hashd al-Shaabi telah mengondisikan jalan yang menghubungkan daerah Al-Adaya di Mosul Barat ke daerah Ayn al-Jahsh di Tenggara Af Afar, bersamaan dengan Jalan Raya Baghdad Mosul,” jelas seorang perwira Angkatan Darat [AD] Kapten Jabbar Hassan, saat berbicara dengan Anadolu.
“Operasi ini juga melibatkan pengamanan 17 desa di sepanjang rute ini dan jalan-jalan kecil yang menghubungkan desa-desa ini,” kata Kapt. Hassan.
Operasi militer yang sedang berlangsung, lanjutnya, “ditujukan untuk mengkonsolidasikan kehadiran kami di Tal Afar sebelum sebuah kampanye militer baru dilancarkan untuk membebaskan Distrik tersebut”.
kelompok Islamic State (IS) menguasai Tal Afar, sebuah kota yang berpenduduk mayoritas Turkmen, sejak pertengahan tahun 2014.
Partisipasi Hashd al-Shaabi dalam operasi militer di Tal Afar telah memicu kekhawatiran akan kemungkinan konflik sektarian.
Milisi Syiah sebelumnya menghadapi tuduhan melakukan berbagai aksi kekejaman di wilayah mayoritas Sunni di Irak.
Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi mengatakan sebelumnya bahwa Unit Tentara dan Polisi Irak – yang didukung oleh pasukan Hashd al-Shaabi – akan dilibatkan dalam operasi militer terencana untuk merebut kembali Tal Afar, yang terletak 60 kilometer di sebelah Barat Mosul.
Pada awal Juli, setelah sebuah kampanye militer selama sembilan bulan, pasukan Irak merebut Mosul dari Islamic State (IS), benteng besar terakhir kelompok tersebut di Irak Utara.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), lebih dari 830.000 penduduk terpaksa mengungsi dari Mosul sebagai akibat langsung dari kampanye militer untuk “membebaskan” kota tersebut.[IZ]