JAKARTA (Panjimas.com) – Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menyatakan dukunganya terhadap Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. Harapan agar kasus hukumnya tidak dilanjutkan sirna, ketika Jaksa Agung HM Prasetyo menegaskan, bahwa proses hukum terhadap Hary Tanoes tetap berjalan.
Prasetyo mengatakan, kasus mobile 8 yang diduga melibatkan HT dan disidik penyidik Kejagung, tetap berjalan. Kasus SMS ancaman kepada jaksa Yulianto juga masih diproses. “Mobile 8 dan kasus HT jalan terus dong,” ujar HM Prasetyo di Kejagung, Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Dirinya mengatakan bahwa untuk kasus Mobile 8, penyidik masih melakukan pendalaman. “Masih didalami. Kan kita enggak harus terburu-buru menyatakan ABC sebagai tersangka. Bagaimanapun, perlu kehati-hatian. Hukum adalah hukum, politik adalah politik. Semua punya koridor masing-masing,” tutur Prasetyo.
Mengenai langkah HT mendukung Presiden Jokowi untuk Pilpres 2019, Prasetyo mengatakan bahwa hal tersebut tidak berpengaruh. “Hukum adalah hukum, politik adalah politik. Kalau kita terpengaruh, nanti kalian menuduh kita hukum sebagai alat politik,” papar Prasetyo.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid menghargai sikap Partai Perindo yang meninggalkan koalisi di Pilgub DKI, dan memilih mengusung Joko Widodo dalam Pilpres 2019.
Gerindra, kata Sodik, tidak ingin berlarut dalam kesedihan lantaran ditinggal. Partai besutan Prabowo Subianto ini sudah terbiasa ditinggalkan koalisi maupun calon. “Gerindra sudah sangat biasa, sangat terlatih, dan dipersiapkan maju ke gelanggang walaupun seorang,” kata Sodik lewat pesan singkat yang diterima, Rabu (3/8/2017) lalu.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini mengatakan, Gerindra menghargai keputusan politik Perindo meskipun berbeda. “Kami percaya, seperti halnya Gerindra, keputusan besar suatu partai, semuanya dilakukan demi kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk kelompok atau untuk kepentingan elite-elitenya saja,” tutur Sodik.
Lebih lanjut Sodik menambahkan, masyarakat Indonesia telah pintar untuk menilai sikap partai-partai politik dalam memutuskan langkahnya. “Para pemimpin partai harus semakin menyadari bahwa setiap keputusan politiknya, dipantau dan dikaji oleh rakyat Indonesia yang semakin cerdas dan semakin dewasa dalam memahami dan mengartikan perilaku sebuah partai politik di Indonesia,” paparnya.
Sodik memastikan bahwa Gerindra tetap mengusung Prabowo dalam Pilpres 2019 mendatang.”Tiga tahun terakhir bangsa dan rakyat Indonesia semakin merasakan perlunya sosok Prabowo,” ujar Sodik. (desastian)