SUKOHARJO (Panjimas.com) – “Artis Asia misalnya personel dari SNSD itu untuk memeriahkan acara ‘Countdown to Asian Games 2018’ bersama artis-artis Indonesia karena ini Asia,” demikian tulis Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf di akun Twitter-nya @triawan.
Meski bukan untuk HUT Kemerdekaan RI, rezim Joko Widodo (Jokowi) yang bermasalah dengan hutang yang besar malah mengundang girlband seksi asal Korea Selatan, SNSD.
Demi mengingatkan jati diri bangsa, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Tengah, Ustadz Aris Munandar meminta semua bentuk budaya asing ditolak kecuali budaya agama apa saja.
“Harusnya terserah semua budaya asing ditolak, itu dalam rangka menjaga jati diri bangsa. Kecuali ajaran budaya agama, agama apa saja. Saya yakin agama Kristen juga tidak mengajari telanjang seperti girlband itu,” katanya pada Panjimas.com, Senin (31/7/2017).
Ustadz Aris mengatakan bahwa seharusnya rezim Jokowi menerapkan asas propersonalitas layaknya pemerintah Habibie.
“Pemerintah harusnya menerapkan asas propersonalitas, artinya yang Islam 80 persen ini mendapat peran lebih. Sekarang malah demi memperhatikan yang minoritas, yang mayoritas dikalahkan, akhirnya terjadi kekacauan,” ujar dia.
Kekacauan berkelanjutan di era Jokowi kok malah mengundang penari seksi. Menurut Ustadz Aris, seperti ingin melupakan masalah.
“Istilah saya kok ini maunya melupakan masalah, yang justru malah mengundang masalah baru. Islam itu mengajarkan cara mengundang keberkahan, kalau mengundang Girlband dijamin malah menolak keberkahan,” pungkasnya. [SY]