RAMALLAH, (Panjimas.com) – Pemerintah Palestina berencana melakukan perombakan kabinet segera, menurut seorang juru bicara Otoritas Palestina, Selasa (01/08).
“Belum ada informasi mengenai tanggal reshuffle (kabinet),” kata Tarek Rishmawi kepada Anadolu.
Rishmawi mengatakan bahwa konsultasi sedang dilakukan antara Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Rami Hamdallah mengenai wacana perombakan kabinet tersebut.
Majed Fetyani, anggota kelompok Fatah, menyerukan gerakan Hamas, yang mengendalikan wilayah Jalur Gaza, untuk mengizinkan pemerintah berbasis Ramallah memainkan perannya di wilayah tersebut.
“Bola sekarang berada di Hamas, untuk membantu memulihkan keretakan hubungan,” kata Fetyani.
Tidak ada komentar dari Hamas atas komentar Majed Fetyani tersebut.
Pada Jumat (21/07), Mahmoud Abbas menyerukan agar Hamas menanggapi seruannya bagi persatuan dengan melucuti Komite Administratif Jalur Gaza dengan membiarkan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) mengoperasikan lembaga pemerintahan, hal ini perlu diikuti Hamas juga dengan menyetujui tanggal khusus bagi penyelenggaraan pemilihan umum.
Sementara itu, Hamas menegaskan bahwa pihaknya mengulurkan tangan kepada Fatah dan Abbas agar bersatu dan mengakhiri perpecahan internal sejalan dengan pemahaman dan kesepakatan terdahulu.
Rami Hamdallah pertama kali diangkat sebagai Perdana Menteri Palestina pada tahun 2013 dan ditugaskan membentuk pemerintahan baru pada bulan Mei 2014.
Pada tahun 2014, Hamas dan Fatah pada prinsipnya sepakat untuk membentuk sebuah pemerintahan persatuan yang bertugas mengawasi pemilihan legislatif dan presiden Palestina.
Pemerintah persatuan nasional yang disebut-sebut itu, bagaimanapun, sejauh ini gagal dalam mengambil peran pemerintahan di Gaza karena perbedaan yang luar biasa antara kedua gerakan bertentangan secara ideologis, strategis dan taktis tersebut.[IZ]