MOSKOW, (Panjimas.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Ahad (30/07) menegaskan bahwa 755 diplomat AS harus menghentikan aktifitas mereka dan segera meninggalkan wilayah Federasi Rusia.
“Ribuan karyawan [AS] – diplomat dan pekerja teknis – telah bekerja dan masih bekerja di Rusia. 755 (diplomat) itu harus menghentikan aktivitas mereka di Federasi Rusia,” kata Putin dalam sebuah wawancara dengan situs berita Rusia Vesti.ru, menurut media resmi pemerintah, TASS News.
Pernyataan Putin muncul setelah Senat AS pada hari Kamis (27/07) menyetujui sanksi ekonomi baru terhadap Rusia, Iran, dan Korea Utara. Undang-Undnag berikutnya akan diserahkan ke meja Presiden Donald Trump, yang telah mengisyaratkan bahwa dia diijinkan memveto sanksi itu, namun undang-undang tersebut disahkan dengan bukti yang mengandung hak veto mayoritas.
Langkah Senat AS tersebut disahkan melaui pemungutan suara dengan hasil sangat telak 98 menyetujui sementara 2 menolaknya.
UU yang disahkan Senat AS itu meliputi sanksi terhadap pejabat Rusia, dan ini sebagai pembalasan atas dugaan campur tangan mereka dalam pemilihan presiden 2016.
Putin mengatakan bahwa pihak Amerika mengambil langkah “tidak beralasan” untuk memperburuk hubungan bilateral, dan Putin menambahkan bahwa dia meyakini bahwa sikap AS terhadap Rusia tidak akan lekas berubah.
Putin juga mengatakan Moskow tidak bermaksud untuk membiarkan tindakan AS itu “tidak terjawab”, dan Ia masih mempertimbangkan pilihan lainnya untuk melakukan tindakan balasan.” Tapi saya harap hal itu tidak akan sampai pada hal ini, saya menentangnya hari ini.”
Presiden Rusia mengatakan Moskow dan Washington telah bekerja sama dalam bidang “sangat penting”, termasuk pembatasan senjata pemusnah massal dan perang melawan terorisme.
Putin mencontohkan bahwa penciptaan zona de-eskalasi di Suriah merupakan langkah “nyata” dari kerja sama kedua negara dalam hal ini.
“Alih-alih mulai bekerja secara konstruktif, kami hanya mendengar tuduhan campur tangan tak berdasar, campur tangan dalam urusan internal AS,” imbuhnya, dikutip dari AA.
Setelah langkah AS tersebut, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan pada hari Jumat (28/07) bahwa tindakan balasannya terhadap undang-undang sanksi Amerika mengenai Moskow. Langkah-langkah tersebut mencakup pemotongan jumlah personil yang dipekerjakan di kantor diplomatik dan konsuler AS di Rusia menjadi 455 personil serta menangguhkan ijin penggunaan wisma musim panas AS di Moskow.[IZ]