RIYADH, (Panjimas.com) – Saudi Royal Court, Pengadilan Kerajaan Saudi beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa upaya Raja Salman Bin Abdulaziz dengan para pemimpin dunia telah menyebabkan pembukaan kembali Masjid Al-Aqsa.
“Khaadimul Haraamain asy Syariifain, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud, telah menjalin kontak dengan banyak pemimpin dunia dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah Saudi juga telah menghubungi pemerintah AS untuk melakukan upayanya agar tidak menutup Masjid Al-Aqsa bagi Muslim dan untuk menghapus semua pembatasan yang diberlakukan pada umat Muslim, ” demikian pernyataan Saudi Royal Court, mengutip laporan MEMO.
Upaya ini telah diganjar dengan kesuksesan dan dengan cara yang akan memberi kontribusi, Insyaallah, untuk mengembalikan stabilitas dan kepastian kepada kaum muslimin dan menjaga martabat dan keamanan mereka.
Menurut pernyataan Saudi Royal Court tersebut, Raja Salman menekankan pentingnya mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif untuk kepentingan Palestina sesuai dengan prakarsa perdamaian Arab dan solusi dua negara serta resolusi-resolusi internasional yang relevan.
Warga Palestina melakukan demonstrasi terus menerus selama 12 hari untuk menentang pemasangan detektor logam Israel dan sistem kamera pengawas lanjutan di pintu masuk Masjid Al-Aqsa.
5 warga Palestina terbunuh dalam sepuluh hari setelah 14 Juli dan 1.090 luka-luka
Sejak Oktober 2015, lebih dari 300 warga Palestina terbunuh dalam kekerasan Israel-Palestina, menurut perhitungan resmi Palestina. Pihak berwenang Israel mengatakan setidaknya 55 orang Israel telah tewas dalam periode yang sama.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Timur Tengah tahun 1967. Israel kemudian mencaplok kota Yerusalem pada tahun 1980, mengklaim bahwa seluruh Yerusalem sebagai ibukota “abadi” negara Yahudi, namun langkah itu tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.[IZ]