ZAMBOANGA, (Panjimas.com) – Warga yang terpaksa mengungsi sejak pertempuran meletus di Marawi lebih dari dua bulan lalu, telah diijinkan militer Filipina untuk kembali ke rumah-rumah mereka, Sabtu (29/07)
Militer secara bertahap mengizinkan penduduk dari yang mengungsi di sekitar kota pulang ke rumah-rumah terutama di daerah yang jauh dari zona konflik sekitar “kurang dari satu kilometer persegi”, dan daerah itu dinyatakan sebagai tempat yang aman, demikian menurut juru bicara militer Brigadir. Jenderal Restituto Padilla dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun radio lokal.
Brigjen Padilla mengatakan bahwa warga yang kembali harus mendapatkan izin dan akan dikawal oleh militer.
Sementara itu, ikon tinju dunia yang kini menjadi anggota Parlemen, Senator Manny Pacquiao tiba di Kota Marawi pada hari Sabtu pagi (29/07) untuk mengunjungi pasukan pemerintah.
Dengan mengenakan seragam militer, Manny Pacquiao menerima laporan keamanan dari pejabat militer dan diharapkan Ia bertemu dengan tentara yang ditempatkan di Camp Ranao, menurut ABS-CBN News.
Seiring berlarutnya krisis di Marawi, yang kini memasuki bulan yang ketiga, jumlah korban jiwa terus meningkat.
Mengutip data yang dikirim oleh Kepala Urusan Publik Angkatan Bersenjata Filipina Kolonel Edgar Arevalo, GMA News melaporkan total 578 orang tewas dalam konflik tersebut.
Dari korban jiwa tersebut, pasukan pemerintah berjumlah 105 orang. Baru Jumat lalu, jumlah korban tewas di pihak pemerintah berada di posisi 99 jiwa, menurut data Angkatan Bersenjata Filipina.
Sampai dengan 21 Juli, total 428 anggota kelompok Maute terbunuh. Sebanyak 526 senjata api telah direbut kembali oleh militer.
Arevalo juga mengatakan bahwa jumlah korban tewas warga sipil bertahan di angka 45 jiwa, sementara jumlah warga sipil yang berhasil diselamatkan mencapai 1.723 penduduk.
Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan kebijakan Daerah Operasi Militer [DOM] atas seluruh Pulau Mindanao setelah Milisi Maute dan Abu Sayyaf berafiliasi dengan Islamic State [IS] menguasai Marawi pada tanggal 23 Mei.
Sesi gabungan Kongres pada hari Sabtu (22/07) menyetujui perpanjangan status darurat militer di Mindanao sampai akhir tahun ini, 31 Desember 2017.[IZ]