JAKARTA, (Panjimas.com) – Gubernur Terpilih Anies Rasyid Baswedan diharapkan dapat memenuhi keinginan pengurus Yayasan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin untuk memiliki gedung sendiri.
“Dengan akan digantinya masa kepemimpinan Basuki Tajahaja Purnama (Ahok) oleh Anies Baswedan yang mengerti arti dokumentasi, maka kami yakin bahwa beliau akan setuju kalau Dokumentasi HB Jassin mendapat tempat khusus,” ujar Ketua Dewan Pembina Yayasan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin Ajip Rosidi di TIM, Jakarta Pusat, Senin (31/07) malam.
Tidak hanya gedung sendiri yang dapat menampung puluhan ribu dokumentasi sastra yang kini disimpan di kardus dan pojok-pojok ruangan kosong. Tetapi menjadi pusat pembelajaran kesusatraan.
“Mempunyai ruang untuk peneliti, untuk diskusi, untuk acara-acara seperti peluncuran buku, kelas-kelas untuk workshop kajian sastra, di samping ruang untuk menyimpan rak-rak dokumentasi,” papar Ajip.
Sejak 2016, PDS HB Jassin tak lagi mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui alokasi anggaran. Hal ini yang membuat pengelolaan dokumentasi tercekat.
Alasan Pemprov waktu itu, Peraturan Mendagri Nomor 39 Tahun 2013 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial tak memungkinkan hibah dilakukan berturut-turut.
Padahal sejak didirikan pada 29 Juni 1976, Dokumentasi HB Jassin selalu mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI, dimulai pada masa Gubernur Ali Sadikin tahun 1977. [TM]