WASHINGTON, (Panjimas.com) – Direktur Kebijakan Nasional AMP, Dr. Osama Abuirshaid dalam aksi solidaritas Palestina di depan Kedutaan Israel di Washington DC menegaskan bahwa pemerintah Israel dapat menolak hak-hak rakyat Palestina untuk beribadah dengan bebas namun Kedutaannya di Washington DC tidak memiliki hak yang sama, Israel tidak dapat menghalangi kebebasan beragama dan berekspresi.
“Kami akan terus berjuang melawan ketidakadilan Israel di negara ini sampai Palestina dan rakyat Palestina bebas,” imbuhnya.
Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR), Nihad Awad, menyatakan “Kami di sini untuk memberi tahu pejabat terpilih kami dan administrasi Trump untuk berperilaku sebagai pemerintah Amerika yang layak, dengan melindungi kebebasan beragama di dalam dan luar negeri.”
Awad juga menekankan bahwa Israel memperlakukan rakyat Palestina secara brutal dan itu disokong dengan senjata, uang dan dukungan Amerika.
Kristin Szremski, Direktur Media dan Komunikasi AMP menyerukan kepada para peserta aksi solidaritas Palestina di Washington untuk menghubungi anggota-anggota Kongres mereka dan Departemen Luar Negeri AS untuk menekan Israel.
“Pendapat publik Amerika berubah. Kongres berubah. Israel telah menjadi topik partisan di Kongres. Dulu bi-partisan, ” kata Szremski.
“Sekarang [Israel] sangat partisan. Ini hanya masalah waktu dan mereka mengetahuinya. Itu sebabnya tindakan mereka semakin keras”, pungkasnya.[IZ]