JAKARTA (Panjimas.com) – Tak terasa sudah Lebaran Betawi lagi. Setahun yang lalu di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, tahun ini (2017) silaturahim akbar kaum Betawi ini digelar di Perkampungan Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan. Acaranya jauh lebih meriah, menampilkan sesuatu yang baru, bahkan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Selama tiga hari, sejak tanggal 28-30 Juli 2017, masyarakat Betawi tumplek di Perkampungan Betawi Setu Babakan untuk mengikuti Lebaran Betawi yang ke-10. Sehabis Idul Fitri, Lebaran Betawi yang digelar setiap tahunnya ini menjadi ajang silaturahmi orang-orang Betawi yang datang dari berbagai wilayah, mulai Jakarta, Depok, Tangerang hingga Bekasi.
Lebaran Betawi dibuka oleh Ketua Umum Bamus Betawi, H. Zainuddin alias Oding dan Sekjen H. Zamakh Sari pada Jum’at malam, kemudian diisi dengan Sohibul Hikayat, sebuah tradisi lisan Betawi yang dibawakan oleh Miftah Saputra dengan cara yang kocak dan bermuatan nilai-nilai religius.
Rangkaian acara Lebaran Betawi lainnya juga diramaikan oleh kesenian Betawi seperti Palang Pintu, Ondel-ondel, Gambus, Marawis, Tanjidor, Gambang Kromong, Tari Topeng Betawi, Atraksi Silat Betawi, Orkes Samrah pimpinan Mpok Fifi Firman Muntako, Grup Musik Opelet Robet, Orkes Melayu Grup Gerata dari Kepulauan Seribu, Rebana Biang, Lenong, Keroncong Bandar Jakarta, Lomba Pantun Betawi, hingga Lomba pembuatan kembang kelapa.
Yang terbaru dari Lebaran Betawi 2017 adalah adanya stand proses pembuatan Golok Betawi oleh Sanggar Bilah pimpinan Chairudin alia Bang Idin, Lukisan Seni Betawi, dan pemberian penghargaan kepada ulama, seniman dan guru silat Betawi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seperti dikatakan Sekretaris Daerah Jakarta Saefullah, telah mengalokasikan dana sebesar Rp 700 juta untuk Lebaran Batawi di Setu Babakan. Pemprov DKI Jakarta menggandeng Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sebagai panitia penyelenggara dengan keikutsertaan lima wilayah Kota dan satu Kabupaten Administrasi juga memamerkan kekhasan setiap daerahnya.
“Jadi tahun ini betul-betul siap. Saya titip untuk penyelenggaraan lebaran betawi yang dialokasikan sekitar Rp 700 jutaan. Itu diplot Badan Musyawarah (Bamus) sendiri karena itu merupakan hibah yang sudah diterima,” kata Saefullah di Balai Kota, Selasa (25/7).
Nanti setiap tahun lebaran Betawi akan diselenggarakan di Setu Babakan karena mencerminkan budaya Betawi. “Sudah di Setu Babakan akan kita permanenkan dan satu gedung pertunjukan seni. Mudah-mudahan Desember ini final sesuai janji Jokowi dan Ahok. Desember ini suda bisa selesai digunakan untuk pertunjukan,” pungkasnya.
Lebaran Betawi di Perkampungan Betawi Setu Babakan yang berada di kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan itu, diisi dengan berbagai hiburan dan kesenian budaya Betawi.
Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menyampaikan pertimbangan memilih Setu Babakan sebagai lokasi Lebaran Betawi, dikarenakan nuansa Betawi di lokasi tersebut masih sangat kental, sehingga Lebaran Betawi tahun ini dipusatkan di Setu Babakan.
Pemprov DKI Jakarta menggandeng Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sebagai panitia penyelenggara dengan keikutsertaan lima wilayah Kota dan satu Kabupaten Administrasi yang juga memamerkan kekhasan setiap daerah.
Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta Bambang Sugiyono menambahkan, Pemprov DKI Jakarta melalui Transjakarta juga menyediakan layanan bus gratis menuju Setu Babakan untuk pengunjung yang ingin meramaikan gelaran Lebaran Betawi 2017.
“Dengan harapan memudahkan pengunjung tiba di lokasi acara, sehingga setiap hari selama penyelenggaraan bisa padat pengunjung,” ucap Bambang.
Bus Transjakarta itu melayani rute Jalan Mohammad Kahfi II, Stasiun Pancasila, Jalan Lenteng Agung Raya Barat, Srengseng Sawah Raya dan Setu Babakan dengan waktu operasional sejak pukul 6 pagi hingga 6 sore.
Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta juga telah melakukan sejumlah upaya untuk meminimalisir kemacetan dan memudahkan transportasi di lokasi acara. Bukan main, antusias warga yang datang dari berbagai wilayah untuk mengikuti Lebaran Betawi di Perkampungan Betawi Setu Babakan. Kemacetan terjadi di sejumlah ruas jalan memasuki Perkampungan Setu Babakan, Srengseng Sawah, Jagakarsa. (desastian)