TANGERANG SELATAN, (Panjimas.com) – Wakil Walikota Tangerang Selatan, Drs Benyamin Davnie MSi, membuka Musyawarah Kerja Forum Masjid Mushola BSD dan sekitarnya (FMMB) di Masjid Al-Fath BSI BSD, Sabtu (29/7).
Muker FMMB 2017 diikuti 127 pengurus masjid dan mushola di BSD dan sekitarnya. Mereka adalah utusan dari 70 masjid dan mushola anggota FMMB.
Tujuan diselenggarakannya Muker FMMB, antara lain untuk merumuskan program kerja dan kegiatan di mesjid dan mushola di BSD dan sekitarnya. Selain itu juga serahterima estafet Ketua Presidium FMMB.
Visi FMMB adalah mewujudkan BSD sebagai Kota Santri pada tahun 2018. FMMB berdiri diatas semua golongan dan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis.
FMMB berdiri sekitar 11 tahun yang lalu. Kegiatan rutin yang selama dilaksanakan adalah Safari Sholat Subuh (S3) berjemaah di mesjid. Melalui kegiatan tersebut, para pengurus FMMB berkeliling ke mesjid dan mushola setiap hari Sabtu untuk melaksanakan S3.
Salah satu kegiatan S3 yang dihadiri lebih dari 1.000 jemaah adalah Tablig Akbar yang menghadirkan Tuan Guru Ust Dr Muhammad Zainul Majdi MA, yang juga Gubenur Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 22 April 2017 lalu.
Menurut Ketua Presidium FMMB, Here Kustanto, program S3 sudah dilaksanakan selama 10 tahun terakhir ini. “Alhamdulillah, FMMB sudah 10 tahun lalu mempelopori gerakan sholat subuh berjamaah di masjid musholla se BSD dan sekitarnya
Jumlah keanggotaan FMMB, jelas Herry, terus bertambah bahkan mesjid dan mushola yang ikut bergabung berasal dari luar wilayah BSD.
Tidak hanya menghidupkan kegiatan dakwah dan memelopori Gerakan Sholat Berjamaah di mesjid, FMMB juga ikut aktif dalam berbagai kegiatan Aksi Bela Islam (ABI) yang diselenggarakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF-MUI).
Pada kesempatan Muker tersebut, Yayasan Bank Muamalat memberikan bantuan berupa dana untuk Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) kepada 100 orang marbot di mesjid dan mushola yang tergabung dalam FMMB.
Sementara itu, Wakil Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, yang juga Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Tangsel, mengatakan antara FMMB, Pemkot Tangsel maupun dengan ICMI mempunyai sudut pandang yang sama yakni bercita-cita mewujudkan masyarakat Madani.
“Visi FMMB untuk mewujudkan BSD sebagai Kota Santri merupakan impian semua pihak,” ungkap Benyamin.
Wilayah Tangsel yang berbatasan dengan Ibu Kota Jakarta, dan daerah lainnya, akan memberikan dampak pada perkembangan dan dinamika masyarakat Kota Tangerang Selatan.
Salah satu dampak yang dirasakan Kota Tangerang Selatan, jelas Benyamin, pada perkembangan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk di Kota Tangsel sekarang sebesar 3,4 persen. Sedangkan jumlah penduduk Tangsel saat ini sebanyak 1,4 juta jiwa.
Kota Tangerang Selatan berdiri tahun 2008. Namun wilayah ini berkembang sangat cepat terutama di sisi kependudukan. “Saat ini sudah tidak ada lagi sekat-sekat antar wilayah sehingga berbagai pengaruh baik yang positif maupun negatif akan dirasakan oleh warga di Tangsel,” ungkap Benyamin.
Dalam kaitan itu, visi Kota Tangsel adalah mewujudkan masyarakat yang cerdas, modern dan religius.[RN]