WASHINGTON DC, (Panjimas.com) – Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) di Washington DC, Yousef al-Utaiba mengungkapkan bahwa keberadaan kepemimpinan Hamas, Ikhwanul Muslimin dan Taliban di Doha bukanlah sebuah “kebetulan,” mengutip laporan media, Jumat (28/07).
Dalam sebuah wawancara Televisi, Yousef al-Utaiba berkata: “Jika Anda bertanya kepada UEA, Arab Saudi, Yordania, Mesir dan Bahrain seperti apa Timur Tengah yang ingin mereka lihat dalam 10 tahun, mereka akan memiliki pandangan yang bertentangan dengan Qatar. Kami ingin pemerintah sekuler yang kuat, stabil dan sejahtera.”
Dubes UEA untuk AS itu melanjutkan: “Dalam 10 sampai 15 tahun terakhir, kami melihat kelompok pendukung Qatar seperti Ikhwanul Muslimin, Hamas, Taliban dan milisi-milisi Islam di Suriah dan Turki. Ini adalah arah yang berlawanan yang ingin wilayah kami tuju”, seperti dilansir Middle East Monitor.
Yousef al-Utaiba menambahkan: “Mereka [Qatar] menginginkan lebih banyak kelompok seperti Ikhwanul Muslimin, Hamas dan Taliban. Saya tidak berpikir ini adalah kebetulan bahwa pimpinan Hamas, Kedutaan Taliban, pemimpin Ikhwanul Muslimin dan sekelompok pembicara di Aljazeera mendorong dan membenarkan pemboman jibaku berbasis di Doha.”
Menyimpulkan pernyataannya, al-Utaiba mengatakan bahwa jika Qatar bebas memilih daya ingat kebijakan luar negerinya ini dan bebas untuk mengatakan tidak pada tuntutan negara-negara yang memblokade tersebut. “Kalau begitu, kita punya hak untuk mengatakan bahwa kita tidak ingin mempertahankan hubungan dengannya [Qatar].”[IZ]