MANILA, (Panjimas.com) – Departemen Luar Negeri Republik Rakyat China pada hari Kamis (27/07) mengatakan bahwa pemerintah China telah berjanji untuk membantu proses rehabilitasi Marawi, lokasi pertempuran dua bulan antara pasukan pemerintah Filipina dan kelompok Maute yang berafiliasi dengan Islamic State [IS].
Menteri Luar Negeri China Wang Yi, yang mengunjungi Manila pekan ini mengatakan bahwa China berkomitmen untuk membangun rasa saling percaya diantara kedua negara, sembari memperluas semua bidang kerjasama dan dukungan untuk Filipina.
Bantuan tambahan tersebut meliputi pasokan darurat untuk pemukiman penduduk Marawi dan upaya pembangunan kembali kota tersebut, menurut sebuah laporan Philippine News Agency, media milik pemerintah.
China menyumbangkan $ 297.000 dollar bulan lalu untuk mendukung operasi bantuan dan upaya rehabilitasi di Marawi.
China juga memberikan bantuan persenjataan senilai $ 7.3 juta dollar di bulan Juni untuk membantu memerangi militan Islamic State [IS] yang tersisa di kota Marawi, dikutip dari AA.
Hubungan Filipina-China kini berangsur membaik ketika Presiden Rodrigo Duterte memilih untuk sementara waktu menyingkirkan perselisihan teritorial Manila dengan Beijing di Laut Cina Selatan dengan tujuan menghidupkan kembali hubungan ekonomi kedua negara.
Oktober lalu, Duterte kembali dari kunjungan kenegaraannya ke China dengan estimasi investasi dan pinjaman sebesar $ 24 miliar dollar.
Pengepungan di Marawi dimulai 23 Mei ketika anggota kelompok Maute yang berafiliasi dengan Islamic State [IS] menguasai kota, untuk mendirikan sebuah Provinsi untuk Islamic State di Asia Tenggara. Situasi konflik itu mendorong Presiden Duterte untuk menempatkan kembali Pulau Mindanao di bawah status darurat militer, DOM [Daerah Operasi Militer].[IZ]