JAKARTA (Panjimas.com) – Banyaknya orang yang melakukan pengaduan kepada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) soal tidak jadinya jamaah untuk berangkat umroh. Padahal mereka sudah membayar lunas biaya perjalanan umrohnya kepada pihak biro umroh tempat mereka mempercayakan keberangkatan umrohnya tersebut. Sementara itu biro umrohnya tidak bertanggung jawab dan bahkan ada juga biro umrohnya yang sudah tutup atau bubar kantor perwakilannya.
Persoalan tersebut mengemuka saat YLKI melakukan konferensi pers yang digelar dikantor YLKI, Duren Tiga Pancoran Jakarta Selatan pada hari Jumat (28/7/2017). Dari pihak YLKI langsung hadir Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi. Sedangkan dari pihak Jamaah yang menjadi korban biro umroh bermasalah itu ada yang hadir dari Jakarta, Bekasi, Tanggerang dan Yogya.
“Saat ini sudah ada sekitar 22 ribu pengaduan yang masuk ke YLKI dari sekitar 6 biro umroh yang bermasalah dan nakal yang diadukan ke YLKI. Kami perkirakan, masih banyak puluhan ribu lagi korban jamaah yang terlantar tidak diberangkatkan atau kalopun tidak jadi berangkat, tapi proses pengambilan dananya kembali (refund) juga sulit sekali,” ujar Tulus.
Terkait pengumuman dari OJK tentang larangan umroh promo yang dilakukan First Travel menurut Tulus juga tidak efektif. Sebab yang bermasalah bukan hanya yang promo. Tapi umroh reguler juga ada masalah.
“Kami juga melihat bahwa First Travel itu tidak kooperatif, baik kepada Kemenag, OJK, YLKI,dll. Sebab mediasi yang dilakukan oleh Kemenag gak berjalan. Faktanya dari pihak First Travel tidak pernah hadir dalam mediasi itu,” kata Tulus.
YLKI dan korban travel umroh nakal mendesak Kemenag dan OJK agar aktivitas First Travel dan biro umroh lain yang bermasalah dibekukan, dengan syarat First Travel harus tetap menjamin calon jemaah yang belum berangkat dan ingin refund.
“Kami juga mendesak Bareskrim untuk turun tangan dan menindaklanjuti laporan pengaduan yang ada. Proses pidana pun harus dilakulan bagi yang jelas-jelas melakukan penipuan seperti Kafilah Rindu Kabah ataupun Mila Tour dll,” pungkas Tulus. [ES]