PARIS, (Panjimas.com) – Perancis akan mendirikan posko pusat penerimaan di Libya untuk memeriksa kelayakan para pencari suaka yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk mencapai Eropa dengan melintasi Laut Tengah, kata Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kamis (27/07).
“Gagasannya adalah membuat hotspot untuk menghindari orang-orang mengambil risiko gila saat mereka tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan suaka. Kami akan mendatangi mereka”, pungkas Macron dalam konferensi pers setelah mengunjungi tempat penampungan pengungsi di Orleans, Prancis utara-tengah, dan menghadiri sebuah upacara naturalisasi, mengutip laporan Anadolu.
Macron mengatakan rencananya akan dilaksanakan pada “musim panas ini”.
Presiden Prancis tersebut mengatakan sekitar 800.000 hingga satu juta penduduk di Libya kini menunggu dan dalam dalam kondisi tidak manusiawi di kamp-kamp pengungsian serta hanggar – untuk menyeberangi Laut Mediterania.
Sejau ini, lebih dari 2.360 imigran dilaporkan meninggal dunia saat berupaya melintasi Mediterania sejak awal 2017, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). [IZ]