JAKARTA (Panjimas.com) – Kloter pertama jemaah haji Indonesia tahun 1438H/2017M hari ini, Jumat (28/07) resmi dilepas Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ke Tanah Suci. Kloter pertama yang dilepas Menag dari embarkasi Jakarta Pondok Gede adalah jemaah haji berasal dari Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah 393 jemaah terdiri dari 388 jemaah haji, 1 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), 1 orang Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) serta 3 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
Turut melepas, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher, Kakanwil Kemenag Dki Jakarta Abdurrahman, dan sejumlah pejabat lainnya.
Selain jemaah haji dari embarkasi Jakarta Pondok Gede, pada hari yang sama akan diberangkatkan jemaah haji dari 7 embarkasi lainnya, yaitu; Embarkasi Bekasi (JKS), Surabaya (SUB), Solo (SOC), Medan (MES), Padang (PDG) dan Makssar (UPG) dengan jumlah jemaah sebanyak 5.324 orang atau 13 kloter.
Untuk Kloter I menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan Nomor Flight GIA 7261 yang akan diberangkatkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dan akan mendarat di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah Arab Saudi.
Kepada jemaah haji, Menag menyampaikan sejumlah pesan. Jaga kesehatan. Sehat adalah modal agar bisa menjalankan ibadah haji dengan baik. Jemaah haji harus sadar bahwa perjalanannya ke Tanah Suci bukan perjalanan biasa.
“Ibadah haji adalah ibadah yang amat sangat mengandalkan stamina fisik yang prima, karenanya menjadi keniscayaan tidak bisa tidak, kesehatan menjadi yang utama. Kita harus ingat bahwa puncak ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Karena bapak/ibu sekalian adalah kloter awal yang akan tiba lebih dahulu di Madinah dan beberapa Minggu tinggal di Mekkah sebelum wukuf, maka mohon dijaga betul kesehatannya, jangan terlau diforsir untuk beribadah, mohon diimbangi dengan kondisi kesehatan kita” ujar Menag.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya,ujar Menag, adalah selama di Tanah Suci, mohon ketika akan berpergian untuk selalu berombongan , bersama teman-teman kita, jangan pernah pergi seorang diri untuk keselamatan bersama.
“Usahakan mengajak teman satu regu, satu rombongan, dan selalu lapor kepada ketua regu dan rombongan ketika ingin ke Masjidil Haram sendiri atau tidak bersama-sama rombongan, namun diupayakan untuk bersama-sama agar tidak terjadi hal yang tidak dikehendaki,” kata Menag.
Pesan lain yang disampaikan Menag, Indonesia adalah jemaah yang terkenal tertib dan santun, oleh kerananya, Menag minta agar selalu menjaga nama baik Indonesia. Pada saat haji kita adalah tamu, tidak hanya tamu Allah, tapi juga tamu pemerintah Saudi Arabia.
“Kita dilihat oleh seluruh jemaah dunia, karena setiap kita menyandang merah putih, oleh karenanya sekali saya mohon jaga nama baik dengan bertindak, berprilaku dan bersikap dengan baik, dan akhirnya bapak/ibu sekalian akan berada di tempat-tempat mustajabah, di tempat dan waktu di mana doa-doa kita berada dalam kondisi yang sangat istimewa yang mudah-mudahan dikabulkan Allah Swt.
Menag juga minta, saat berada di tempat-tempat mustajabah tersebut mohon didoakan juga keluarga, kerabat dan tetangga juga negara kita secara keseluruhan.
“Mohon doakan juga seluruh pemimpin kita, untuk senantiasa mencintai rakyatnya, dan rakyat Indonesia juga mencintai pemimpinnya,” pungkas Menag. [ES]