SOLO, (Panjimas.com) – Perhelatan Multaqo, Pertemuan Ulama dan Da’i se-Asia tenggara, Afrika, dan Eropa di kota Padang yang mengusung tema “Persatuan Umat” telah usai pada Kamis (20/07) lalu.
Panjimas, Senin malam (24/07) bertemu dengan salah seorang Ulama kota Solo yang hadir dalam Multaqo Padang, Ustadz Dr Muhammad Muinuddinillah Basri, dan menanyakan hal penting apa yang perlu dipahami umat Islam, terkait Hasil Multaqo Ulama di Padang.
Berikut pesan Kiai Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Ibnu Abbas Klaten kepada kaum muslimin.
“Pertama, Islam tidak akan terkalahkan, Islam pasti menang”
Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) itu pun melanjutkan, “Walaupun, didalamnya Islam kelihatan berselisih, walaupun semua ingin menghabisi Islam, Islam pasti menang”
“Tetapi harus ada kesadaran kita bersama kaum muslimin”, pungkasnya.
Sementara itu Wakil Ketua MUI Prof. Yunahar Ilyas, juga menuturkan bahwa umat Islam terbiasa menghadapi perbedaan pendapat.
“Artinya kita optimis, tapi berangkat dari realitas,” ujar Yunahar usai menjadi pembicara di Multaqa Da’i dan Ulama Padang.
Prof. Yunahar menjelaskan bahwa umat Islam sendiri harus membedakan mana perbedaan dan mana penyimpangan. Menyikapi perbedaan kata dia, jangan disikapi dengan seperti menyikapi penyimpangan, pun sebaliknya.
“Harus membedakan mana yang perbedaan pendapat, mana penyimpangan,” kata Prof. Yunahar.
Ketua PP Muhammadiyah tersebut, misalnya mencontohkan, yang membedakan antara Islam dan Barat, Barat mentoleransi segala hal, dan itu berbeda dengan ajaran Islam.
Seperti diberitakan panjimas sebelumnya, Penasihat utama Yayasan al-Manarah al-Islamiyah Prof. Syeikh Sulaiman al-Bierah mengungkapkan, hari ini realita umat Islam menunjukkan dalam kondisi penuh dengan luka dan banyak mengalami persoalan internal dalam berbagai bidang.
Terutama, menurutnya, semenjak jatuhnya khilafah utsmaniyah. Dimana negara-negara Islam dipecah-pecah dan dibagi-bagi sehingga secara entitas politik tidak memiliki kekuatan. [IZ]