JAKARTA (Panjimas.com) – “Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki peran dalam menjaga kebhinekaan dan keutuhan bangsa Indonesia. Karena itu, dalam usianya yang ke-42, MUI telah berbuat banyak untuk negeri ini dengan ikut serta menyelesaikan permasalahan bangsa yang pelik sekalipun.
Hal itu disampaikan Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto saat Milad ke-42 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu (25/7) malam.
Hadir sejumlah tokoh dalam Milad MUI tersebut diantaranya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Pimpinan Daarut Tauhid KH. Abdullah Gymnastiar, Ustadz Bachtiar Nasir, Din Syamsuddin dan para ulama lainnya.
“Ke depan, peran MUI masih dibutuhkan, dalam hal ini menjaga keutuhan NKRI. Harus diakui, bangsa Indonesia memiliki anugrah sebagai bangsa yang beraneka ragam, mulai dari agama, ras, suku bangsa, hingga sumberdaya alamnya. Jika keragaman itu dikelola dengan baik, tentu menjadi kekuatan bagi bangsa ini,” kata Wiranto.
Namun, kata Wiranto, jika bhineka terpecah, maka negeri ini dalam bahaya. Karenanya, MUI tidak sendirian dalam menjaga persatuan. Banyak tokoh dan elemen bangsa serta organisasi masyarakat untuk saling menjaga kebhinekaan ini. “Bangsa ini harus utuh dalam menghadapi persaingan global.”
Wiranto kemudian memuji Presiden Jokowi yang dinilai memiliki semangat kerja. Jokowi pun dinilai sesuai antara yang diucapkan dan perbuatan. Beliau selalu laksanakan. “Saya ikut menyaksikan kinerja beliau, tiada hari tanpa kerja.”
Nampak antusias masyarakat dan mahasiswa untuk memperingati Milad MUI ke-42 di Balai Sarbini tadi malam. Yang menarik, setiap nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo disebut pembawa acara, para hadirin menyambutnya dengan tepuk tangan yang gemuruh.
Dalam rangkaian Milad MUI tersebut, juga diluncurkan buku profil para pimpinan MUI dari masa ke masa yang berjudul “Penggerak Ulama Pelindung Umat”. (desastian)