LONDON, (Panjimas.com) – Dua remaja dilarikan di rumah sakit akibat serangan zat asam di London Timur, Selasa (25/07), menurut Metropolitan Police.
Korbannya adalah warga keturunan Asia, menurut para saksi mata.
Insiden serangan zat asam di London Timur tersebut menyusul serangkaian serangan serupa dalam beberapa pekan terakhir.
Setalah insiden serangan di Bethnal Green, korban melapor ke polisi, demikian menurut Kepolisian Metro London.
Kedua korban remaja itu segera diberikan perawatan medis di tempat kejadian dan dilarikan ke rumah sakit setempat dengan luka bakar.
“Mereka adalah dua anak laki-laki Bengali yang masuk ke toko, mereka diserang zat asam di wajah mereka dan wajah mereka terbakar. Kulit mereka mengelupas,” terang media setempat mengutip kesaksian seorang pemilik toko, seperti dilansir Anadolu.
Awal bulan ini, seorang supir pengantar bernama Jabed Hussain mengendarai motor matic di London, dua orang yang juga berkendara motor tiba-tiba berhenti di sisi kirinya dan melemparkan zat asam padanya. Serangan itu merupakan yang serangan pertama dengan zat asam dari lima jenis serangan dalam semalam.
Jameel Muhktar, 37 tahun, dan sepupunya yang berusia 21 tahun Resham Khan juga menderita luka yang berubah dalam serangan zat asam pada bulan Juni lalu saat mereka berada di dalam mobil. Muhktar menggambarkan serangan tersebut sebagai “Islamofobia” dalam sebuah wawancara emosional dengan Channel 4 News.
John Tomlin, 24 tahun, didakwa dengan 2 tuntutan hukum akibat serangan tersebut.
Serangan-serangan Islamofobia di Inggris melonjak tajam setelah serangan teror mematikan di Manchester dan London Bridge dalam beberapa pekan terakhir, menurut data resmi pemerintah.
Di London, kejahatan kebencian anti-Muslim naik menjadi 20 kasus per harinya, setelah serangan tersebut, dari hanya 3,5 kasus per hari sebelumnya, demikian menurut Kantor Walikota London.
Pada tanggal 19 Juni, Darren Osborne menyerang sekelompok jamaah Muslim seusai Sholat Tarawih sebuah Masjid di Finsbury Park setelah pada bulan Ramadan.\
Osborne membunuh Makram Ali yang berusia 51 tahun saat ia menbarakkan vannya kearah kerumunan jamaah. Sebelas korban muslim lainnya juga menderita luka-luka. [IZ]