DENPASAR (Panjimas.com) – Meski terkesan lamban, penista Islam yang mengunggah hinaannya di media sosial sejak 21 Maret 2016 lalu, akhirnya Donal Ignatius Sumanto (DIS) ditangkap Polda Bali. Pemilik channel youtube “Donald Bali” itu diringkus polisi lantaran membuat video yang memuat konten kebencian dan SARA.
Tim Unit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali yang dipimpin Komisaris Polisi I Wayan Wisnawa Adiputra berhasil menangkap Donald Ignasius di Tabanan, karena melanggar Undang Undang ITE pasal 28 ayat 2.
Ajun Komisaris Besar I Nyoman Resa, Kepala Sub Direktorat (Kasubdit )II Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali mengungkapkan bahwa saat ini Donald sudah resmi sebagai tersangka penistaan agama Islam.
“Alasan pelaku membuat video sebagai bentuk kontrol sosial dan reaksi terhadap situasi yang sedang terjadi. Dari hasil penyelidikan diperoleh fakta bahwa benar tersangka DIS sebagai aktor dan pembuat dalam beberapa video yang berisikan muatan penistaan terhadap salah satu agama tersebut,” tegas I Nyoman Resa.
Tersangka yang juga bekerja sebagai asisten chef di sebuah restoran di Kuta, Badung ini terjerat UU ITE dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.
Donald Ignatius dalam video yang diunggah ke youtube itu menuduh Syahadat agama Islam adalah bentuk kesaksian palsu. Donald mempersoalkan kalimat pengakuan keimanan seorang muslim yang dianggap tidak sah.
Tudingan tidak sah menurut Donald, karena Umat Islam saat mengucapkan Syahadat tidak bertemu secara langsung wujud Allah dan Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah. “Jika belum bertemu, menurutnya, hal itu kesaksian palsu” ujar Donald melalui video yang diunggahnya melalui akun youtube Donald Bali, 21 Maret 2016.
Donald dengan mulutnya pernah mengatakan dalam videonya, bahwa banyak ulama dan pendeta bicara tentang surga dan neraka hanya katanya-katanya, dan ceritanya-ceritanya. Bahkan bagi pejuang Islam akan disediakan 70 bidadari di Surga nanti. “Tidak ada satupun ulama dan ustad yang pernah merasakan surga dan neraka yang sebenarnya.”
Lagi-lagi Donald menista Islam dengan mengatakan, bahwa ajaran Islam adalah ajaran khayalan, tipu muslihat, sohibul hikayat, penipuan sepanjang zaman. Ulama dan ustadz siapapun bicar surga dan neraka, tapi tidak pernah tahu surga dan neraka sesungguhnya.
“Mau ustad Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Yusuf Mansur, Mamah Dedeh, bahkan Ustadz Zakir Naik sekalipun. Mereka itu bohong semua, pendusta, penipu, yang diucapkannya adalah katanya-katanya. Islam yang bicara Surga adalah agama imajinasi yang timbul dari sampah pikiran manusia, belum tahu hakekat dirinya. Ngomong tentang Tuhan, tapi tidak pernah bertemu Tuhan. Inilah ajaran palsu dan tuhan-tuhan palsu,” hina Donald dengan kata-kata keji.
Alhamdulillah, akhirnya Donald Ignatius Sumanto akhirnya ditangkap. Semoga tidak ada Donald-donald yang lain di negeri ini yang bicara atas nama kebebasan. (desastian)