KLATEN (Panjimas.com) – Tiga ormas Islam Klaten, Majelis Mujahidin (MM), Front Pembela Islam (FPI) dan Barisan Muda Klaten (BMK) sambangi Kantor Pemkab Klaten. Mereka berniat audiensi dengan Bupati Klaten, Sri Mulyani Sunarna, terkait pornografi dan pornoaksi yang marak di Klaten.
Mereka datang berdasar surat pemberitahuan pada 19 Juli 2017, namun karena terjadi miss komunikasi, pihak Pemkab tidak bisa menggelar audiensi.
“Kita mohon maaf karena ada ajudan kami baru, lebih lanjutnya kita akan sampaikan ke ibu Bupati kapan bisanya untuk mengajak audiensi lagi,” kata Wahyudi, Kabag Humas Pemkab Klaten, Rabu (26/7/2017).
Wahyudi bahkan mengakui kesalahan teknis tersebut dan berjanji akan memperbaiki. “Ini menjadi pelajaran kita, besok-besok segera diperbaiki karena ini kesalahan teknis. Kita akan perbaiki, kami merasa salah,” imbuh dia.
Sementara itu, Bony Azwar, Ketua Majelis Mujahidin mengaku kecewa atas kejadian tersebut. Pihaknya hanya ingin menyampaikan audiensi terkait maraknya aksi pornografi dan pornoaksi di Klaten.
“Kita minta hari Rabu karena teman ini meluangkan waktunya. Sebab besok Sabtu ada dangdutan yang kami tengarai kelewat batas. ini melanggar Undang-undang pornagrafi dan pornoaksi,” ungkap Bony.
Selain itu, Bony mengungkapkan setiap aksi Car Free Day, musik, promosi produk dan event masyarakat, sering menyuguhkan penari berpakaian seksi dan menyuguhkan goyangan yang mengarah pada pornoaksi.
“Kita peduli generasi muda yang semakin lama akan dirusak moralnya,” tandasnya. [SY]