JAKARTA (Panjimas.com) – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Selasa, menggelar pertemuan dengan duta besar negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) guna membahas situasi keamanan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Di depan perwakilan negara-negara anggota OKI, Menteri Luar Negeri menggarisbawahi bahwa Israel telah membatasi akses bagi saudara-saudari Muslim Palestina untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa dan melanggar kebebasan untuk beribadah.
“Dalam pertemuan tadi saya sampaikan perlunya negara-negara anggota OKI untuk memiliki satu posisi yang solid dalam menyikapi perkembangan yang terjadi di komplek Masjid Al-Aqsa,” katanya. Selasa, (25/7/2017). Demikian dilansir antara.
Setelah insiden penembakan yang menewaskan polisinya di dekat tempat suci itu pada 14 Juli, Israel memasang alat pendeteksi logam dan kamera pengawas di gerbang Masjid Al-Aqsa.
Kebijakan keamanan baru itu memicu kemarahan dan protes dari warga Palestina, yang memandangnya sebagai upaya Israel untuk meningkatkan kendali terhadap kompleks Al Aqsa.
Setelah pemasangan alat deteksi metal tersebut, bentrokan antara warga Palestina dan aparat keamanan Israel pun tak terelakkan. Sedikitnya lima warga Palestina tewas terbunuh karena bentrok dengan aparat keamanan Palestina.
“Kita tidak bisa berdiam diri dalam menyikapi situasi seperti ini dan kita harus lakukan sesuatu untuk mencegah kekerasan terjadi di Masjid Al-Aqsa,” kata Retno.
Duta besar negara-negara anggota OKI yang hadir dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI antara lain dari Uzbekistan, Kazakhstan, Libya, Iran, Irak, Turki, Mozambique, UEA dan Qatar.
Dalam pertemuan tersebut, Retno mengingatkan bahwa pada 2015 Indonesia menjadi tuan rumah KTT OKI yang utamanya membahas isu Palestina.
Dari KTT tersebut dihasilkan Deklarasi Jakarta, yang salah satu isinya mendorong negara-negara OKI yang duduk di Dewan Keamanan PBB untuk terus menyuarakan perjuangan kemerdekaan Palestina.
Ia meminta perwakilan negara-negara sahabat yang hadir dalam pertemuan untuk menyampaikan hal tersebut ke pemerintah negaranya.
Israel diwartakan kini telah mencopot alat pendeteksi logam di gerbang menuju masjid Al-Aqsa, dan menggantinya dengan perangkat pengawas pintar.
Retno meminta duta besar RI di Amman, Yordania, untuk mencari informasi kembali mengenai apakah masih ada hambatan bagi umat Islam untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa. [RN]