SOLO (Panjimas.com) – Indonesia Bangkit dari Masjid (IBM) menggelar Seminar bisnis dan pembukaan kelas bisnis, di Masjid Agung, Solo, untuk kedua kalinya, Ahad malam (23/7/2017).
“Awalnya banyak pemuda Masjid dan teman-teman kita memikirkan di Solo, kondisi perekonomian jamaah Masjid itu miris. Efeknya masjid kurang makmur, mau kegiatan susah,” kata Hari Zakki, ketua IBM pada Panjimas.com.
Kendala faktor ekonomi tersebut, mereka realisasikan menjadi angkatan pertama IBM untuk membuka kelas bisnis pemula bernama Abdurrahman bin Auf. Sedang gabungan pebisnis yang sudah memiliki usaha berada di kelas Ustman bin Affan.
“Kedepan kita pingin memberdayakan koperasi milik Masjid atau toko kelontong milik jamaah Masjid. Konsentrasi kita semua diawali dari Masjid,” imbuh Hari.
Sementara itu, Nugie Al Afgani pembicara pertama mengajak peserta bermuhasabah tentang konsep hijrah Rasulullah. Konsepr hijrah menuju Masjid tersebut diaplikasikan ke dalam bisnis tersebut.
“Teman-teman yang hadir, marilah kita hijrah dalam bisnis, kita awali dari masjid,” ungkap Ugie dihadapan ratusan peserta, sambil memutarkan film serial hijrah Nabi Muhammad salallah alaihi wassalam.
Lebih lanjut, Riza Zacharias mantan karyawan IPTN (Industri Pesawat Terbang Nasional) di Bandung menegaskan bahwa pondasi bisnis yang akan dia kembangkan berada di Masjid. Pasalnya Masjid tempat bertemu umat Islam memudahkan konsolidasi.
IBM dalam merekrut peserta bisnis yang akan bergabung, syarat utama harus memiliki rekomendasi takmir Masjid tempat tinggal atau domisili. Selain itu, seleksi tertulis dan wawancara akan menentukan rekrutmen peserta. [SY]