JAKARTA (Panjimas.com) – Terkait pernyataanMenpora, Imam Nachrowi yang mengatakan bahwa pihak Kemenpora akan menahan bantuan untuk kegiatan Pramuka, sampai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Adhyaksa Dault) memberikan klarifikasinya soal HTI.
Melalui pesan tertulisnya yang diterima media pada hari Senin (24/7/2017) Adhyaksa Dault merespon serius pernyataan Menpora, Imam Nachrowi yang disampaikan di beberapa media itu.
“Penjelasan terkait hal itu sudah saya sampaikan ke semua pihak yang berkepentingan, ke Bapak Presiden Jokowi, ke Bapak Wapres Jusuf Kalla, ke BIN, ke Pak Imam Nachrowi secara tertulis juga di TV, koran, radio, media online, media sosial dan berbagai kesempatan,” tutur Adhyaksa Dault
Adhyaksa juga menegaskan bahwa kehadiran dirinya hadir di acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di tahun 2013 itu hanya sebagai undangan biasa saja, bukan simpatisan, apalagi anggota.
“Seperti halnya Pak Din Samsuddin dan tokoh lainnya yang hadir di acara itu. Sudah saya jelaskan tentang khilafah panjang lebar. Bagi saya, Pancasila dan UUD 45 sebagai dasar negara kita sudah final dan harus kita jaga ini jelas, tegas dan sikap saya sejak dulu,” ujar Adhyaksa Dault
Dirinya juga menduga kalau Imam Nachrowi, selaku Menpora belum sempat membaca surat klarifikasi yang ditujukan kepadanya dan juga tak mengikuti klarifikasi terbuka yang disampaikan Adhyaksa kepada masyarakat umum yang sudah hampir 2 bulan lalu serta juga menjadi viral di media sosial saat itu.
“Pak Imam Nahrowi adalah seorang Menpora, saya mengerti kesibukannya sebagai Pejabat tinggi negara, beliau orang terpandang di negri ini, sehingga mungkin menurutnya seharusnya saya menghadap beliau secara khusus dan langsung menjelaskan panjang lebar dan minta restu dan maaf padanya,” katanya.
Hal itu menurut Adhyaksa akan segera dilakukannya demi kebaikan dan kepentingan gerakan Pramuka selanjutnya di masa depan.”Kalau itu yang diinginkan beliau, maka demi kepentingan Gerakan Pramuka, kedepan saya siap menghadap jika diminta menghadap olehnya, agar kegiatan Raimuna Nasional yang akan dihadiri oleh 15.000 pramuka penegak dan pandega yang akan hadir di jakarta 3 minggu lagi bisa terlaksana, dan juga tak dicampur adukkan lagi, berlarut larut antara kepentingan Pramuka dengan hal pribadi,” tandasnya. (edy)