SOLO, (Panjimas.com) – Ustadz Abu Fatiah Al Adnani, Ulama muda akhir zaman menyampaikan Al Jamaah di zaman fitnah. Al jamaah adalah kelompok manusia yang ada di jaman mendekati hari akhir.
Abu Fatiah mencontohkan kondisi jamaah seperti sholat berjamaah. Sebagaimana perintah Rasul untuk berjamaah, dimana amalan yang banyak dilakukan dengan berjamaah.
“Lihatlah sholat berjamaah, imam dipilih dengan yang paham makmum. Dan makmum diharamkan mendahului imam, yang benar mutaba’ah yakni imam melakukan gerakan makmum mengikuti,” kata dia di Masjid At Taqwa, Solo, Sabtu (22/7/2017).
Berjamaah merupakan tuntutan realita pada jaman sekarang. Abu Fatiah membeberkan berjamaah akan mendatangkan kekuatan dan kemapanan.
“Preman akan kumpul dengan preman, santri akan kumpul dengan santri, ini fitrah. Toleransi menghargai keyakinan tanpa ada intervensi,” imbuhnya.
Masyarakat yang kumpul programnya empat, maka ini saja cukup. Menurut Abu Fatiah program tersebut yakni menyeru kebaikan, menghalangi kemunkaran, menegakkan sholat dan membayar zakat. Sedang orang kafir juga empat tapi sebaliknya.
“Jahatnya orang kafir kalau di dunia seakan baik, dan suka menolong. Tapi di akhirat, hari itu orang kafir sangat ingin menebus dosa bahkan meski harus mengorbankan anaknya sebagai tumbal ke dalam Neraka,” ujarnya.
Dia melanjutkan pentingnya jamaah di zaman fitnah. Sebab fitnah manusia akan silau tidak bisa berfikir dan berbuat sebagaimana gelapnya malam.
“Cepatlah mengerjakan amal sholih sebelum datang fitnah seperti penggalan-penggalan malam. Zaman fitnah kita akan bingung, yang benar jadi salah, korban jadi tertuduh, pelaku kejahatan malah disanjung,” ucapnya.
Maka hidup berjamaah di zaman fitnah sangat penting untuk memperkokoh berbuat amal. Dia mengatakan jamaah adalah fitrah, namun ikatan jamaah atau kelompok sebab bukan dasar iman, tidak akan bermanfaat.
“Ada kelompok club motor, kelompok mancing, kelompok hobi olahraga tapi tidak ada ikatan iman. Maka ini ikatan sesat yang tidak bermanfaat dihari kiamat,” tutupnya. [SY]