SRINAGAR (Panjimas.com) — Tentara India pada hari Jumat (21/07) menembak mati seorang pemuda di Kashmir Tengah, menurut Kepolisian di Srinagar.
Menurut sebuah pernyataan, juru bicara polisi mengklaim insiden tersebut terjadi saat tentara tersebut mengira ada bunyi petasan yang dikira serangan granat.
“Seperti informasi awal yang diterima hari ini, beberapa pemuda (Kashmir)melempari batu ke sebuah operasi patroli tentara (India) di dekat Beerwah [di distrik Budgam]” dikutip dari AA.
Seseorang di antara para pemuda Kashmir, kata polisi, melemparkan petasan ke tentara, yang ‘mengira sebuah granat dilempar’ dan mereka menembaki sekelompok pemuda Kashmir itu, sehingga menyebabkan seorang warga sipil yang tewas.
Menurut polisi, korban diidentifikasi sebagai Tanveer Ahmed Pala, yang berusia 20-an. Seorang pemuda lainnya juga terluka dalam insiden tersebut.
Kepemimpinan perlawanan Muslim Kashmir sebelumnya menyerukan untuk melakukan aksi penutupan yang menyeluruh pada hari Jumat (21/07) melawan pembunuhan sipil yang merajalela oleh pasukan India di Kashmir.Dalam enam bulan pertama tahun 2017, sebelum pembunuhan hari ini, 27 warga sipil telah dibunuh pasukan India.
Gerakan Anti-India dan Kemerdekaan Kashmir
Perasaan anti-India telah meningkat tajam terutama di Jammu Kashmir sejak pembunuhan seorang Komandan pejuang Kashmir yang populer pada Juli tahun lalu.
Pasca gugurnya komandan itu, ratusan ribu penduduk Kashmir segera turun ke jalan untuk menggelar aksi protes pro-kemerdekaan Kashmir.
Lebih dari 10.000 warga sipil Kashmir, menurut sumber di Kepolisian, telah ditangkap karena berpartisipasi dalam aksi protes pro-kemerdekaan.
Setidaknya 100 warga sipil sejauh ini telah tewas dibunuh pasukan India selama bentrokan itu dan lebih dari 10.000 warga sipil Kashmir lainya menderita luka-luka, demikian menurut laporan Departemen Kesehatan, perhitungan ini dimulai sejak 8 Juli tahun lalu ketika kerusuhan pecah setelah seorang Komandan Muslim Kashmir dibunuh oleh pasukan India.
Kashmir, merupakan wilayah Himalaya dengan mayoritas berpenduduk Muslim. Sebagaimana diketahui, Dataran Kashmir merupakan wilayah sengketa yang diklaim oleh India maupun Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga peperangan di tahun 1948, 1965, dan 1971, sejak wilayah itu terpecah di tahun 1947, dimana kemudian berdiri Republik Islam Pakistan. Sejak saat itu, kedua negara berkonflik dan bersengketa atas wilayah Kashmir.
Sejak tahun 1989, kelompok-kelompok perlawanan Kashmir di wilayah yang dikuasai India (IHK), telah berjuang melawan kekuasaan India demi kemerdekaan atau penyatuan wilayah Kashmir dengan negara Pakistan.
Lebih dari 70.000 warga Kashmir telah tewas sejauh ini dalam kekerasan disana, sebagian besar dari mereka tewas dibunuh oleh pasukan India. Untuk diketahui, pemerintah India mengerahkan lebih dari setengah juta prajurit militer di wilayah Kashmir yang dikuasai India (IHK).
India menuduh Pakistan mendukung sentimen separatis di Kashmir, namun Islamabad membantahnya. Kedua negara mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan mengendalikan berbagai bagiannya. Selain itu ada bagian dari wilayah Kashmir yang juga dipegang oleh China. [IZ]