MAGELANG (Panjimas.com) – Forum Aliansi Umat Islam Bersatu (FAUIB) Magelang, menanggapi komentar Kapoltabes Semarang, Abiyoso Seno Aji yang menolak demo.
“Saya tidak ijinkan untuk demo. Demo baru boleh Selasa Kliwon 2030,” kata Abiyoso menanggapi ormas FUIS yang mengajukan pemberitahuan demo tolak Perppu no 2 tahun 2017 yang sedianya pada Jumat (21/7/2017).
Anang Immamudin, ketua FAUIB mengatakan bahwa pernyataan Abiyoso sangat tidak pantas sebagai seorang pimpinan Polisi. Apalagi slogan Kepolisian pengayom dan pelindung masyarakat.
“Saya sangat prihatin, tidak pantas seorang pimpinan Polisi membuat pernyataan yang arogan serta kasar. Tidak mencerminkan polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat,” kata Anang pada Panjimas.com, Sabtu (22/7/2017).
Polisi sebagai penegak hukum dan penjaga kamtibmas adalah abdi masyarakat serta rakyat. Lanjut Anang, gaji polisi juga dari uang rakyat, seharusnya menjadi pelayan bukan penguasa yang menyakiti masyarakat.
“Pernyataan pimpinan Polisi harusnya teduh dan santun, serta lebih profesional dalam menyikapi setiap masalah. Polri sekarang cenderung menjadi alat penguasa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Anang meminta adanya reformasi di tubuh Polri yang semakin lama justru terlihat menjadi alat penguasa.
“Kita mendesak reformasi Polri, yang sekarang cenderung menjadi alat penguasa, bukan sebagai abdi masyarakat,” tutupnya. [SY]