ISTANBUL (Panjimas.com) — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (22/07) menyerukan segera diakhirinya pembatasan Israel terhadap umat Islam di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
“Detektor logam dan batasan-batasan lainnya harus segera diangkat dan dikembalikan ke status quo. Setiap orang harus waspada terhadap provokasi pada saat sensitif ini,” kata Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah pernyataan tertulisnya.
“Sebagai Ketua pertemuan puncak (KTT) Presiden Organisasi Kerjasama Islam [OKI], saya meminta masyarakat internasional untuk bertindak segera untuk menghentikan praktik yang membatasi kebebasan beribadah ini”, pungkasnya, seperti dilansir Anadolu.
Erdogan mengatakan bahwa Israel menutup kompleks Al-Aqsa pekan lalu selama tiga hari, dan kemudian memberlakukan pembatasan baru – termasuk menempatkan detektor logam di pintu masuk – dan dengan alasan baku tembak mematikan 14 Juli untuk membenarkan hal ini, “tidak dapat diterima.”
“Sebagai Presiden OKI [periode ini], saya mengutuk penggunaan kekuatan berlebihan oleh pasukan Israel pada saudara laki-laki kami yang berkumpul untuk sholat Jum’at, juga shalat Jumat yang tidak diizinkan di kompleks Masjid Al-Aqsa, dan persistensi Israel dalam sikapnya meskipun ada semua peringatan,” katanya. .
Erdogan menambahkan: “Saya bermunajat, semoga Allah atas merahmati ketiga saudara laki-laki kami yang kehilangan nyawa mereka” dalam kekerasan kemarin.
Erdogan juga berharap pemulihan dan kesembuhan terhadap ratusan korban yang terluka, dengan mengatakan bahwa Turki menentang setiap jenis kekerasan.
Dia meminta Israel untuk menghormati kesucian dan status historis dari kompleks Al-Aqsa, dengan mengatakan bahwa ini adalah tugas hukumnya.
kepada Mahmoud Abbas, Erdogan menyatakan keprihatinan mendalamnya atas penderitaan rakyat Palestina.
“Setiap pembatasan terhadap umat Islam yang memasuki Masjid Al-Aqsa tidak dapat diterima,” pungkas Erdogan, dikutip dari Anadolu.
“Perlindungan karakter dan kesucian Islam di Al-Quds [Yerusalem] dan Al-Haram al-Sharif [Kompleks Masjid Al-Aqsa] penting bagi seluruh dunia Muslim”, tegasnya.[IZ]