JAKARTA (Panjimas.com) — Setelah kejadian ditutupnya Masjid Al Aqsa oleh pemerintah Zionis Israel pekan lalu, memancing aksi protes dan unjuk rasa di seluruh dunia oleh kaum muslimin akibat tindakan Israel tersebut. Termasuk aksi Solideritas yang diadakan di Jakarta pada hari Jumat kemarin (21/7/2017). Bertempat di halaman masjid Al Azhar, Kebayoran Jakarta Pusat. Ribuan Umat Islam turun dan menyerukan aksi bela Al Aqsa.
Salah satu yang hadir dalam acara tersebut adalah Sekjen KISPA, Ustad Ferrry Nur. Dalam kesempatan tersebut, Ustad Ferry Nur mengingatkan agar umat Islam senantiasa untuk terus mengingatkan janji janji dari kampanye Presiden Jokowi soal pembebasan Palestina.
“Kita sebagai rakyat dan warga negara yang baik, wajib mengingatkan janji beliau untuk berkomitmen kepada perjuangan rakyat Palestina. Karena janjinya itu bukan kepada satu atau dua orang tapi berjanji kepada jutaan pandangan mata itu waktu itu disampikan pada kampanye pilpres lalu,” tutur Ustadz Ferry Nur
Ia mengatakan sudah kewajiban bagi rakyat Indonesia untuk senantiasa menggingatkan janji presidennya. “Itu lah kewajiban komponen masyarakat untuk mengingatkan yang lupa,”katanya.
Ustadz Ferry mengabarkan kondisi Palestina terkini, bahwasanya untuk memasuki masjidil Aqsha umat Islam harus melewati alat detector, hal tersebut tentu saja sangat menyakitkan hati Umat Islam.
“Ke Masjidil Aqsha gak bisa kalaupun dia masuk harus lewat detektor yang dijaga penjajah. Orang Islam ingin shalat di tempat ibadahnya, harus dapat izin dari penjajah. Ini yang dilawan oleh Muslimin di Palestina. Ini merupakan suatu kedzaliman yang ditampilkan,”kata Ustadz Ferry.
Penutupan Masjidil Aqsha saat ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Melainkan ini adalah merupakan yang ketiga kali setelah dilakukan oleh Zionis Israel pada tahun 1967 dan pada bulan Agustus tahun 1969.(edy)