GAZA, (Panjimas.com) -Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada hari Rabu (19/07) lalu mendesak negara-negara Arab dan Muslim untuk menyelenggarakan “KTT luar biasa” untuk menghadapi pelanggaran-pelanggaran Israel terhadap Al-Aqsa, dilans
“Saya mengundang semua Muslim untuk mengambil tindakan mendesak untuk Masjid Al-Aqsa, yang kesucian dan posisinya terkena bahaya nyata, dan saya mengundang para pemimpin negara-negara Arab dan Muslim untuk menyelenggarakan pertemuan puncak yang luar biasa untuk memenuhi tanggung jawab mereka,” kata Haniyeh dalam sebuah pernyataan.
Haniyeh juga menyerukan kepada dunia Muslim untuk melakukan mobilisasi umum pada hari Jumat (21/07) untuk melawan pelanggaran Israel di Al-Aqsa.
Dalam sebuah aksi demonstrasi terpisah lainnya, Yayasan Wakaf Islam dan Urusan Al-Aqsa, yang dijalankan oleh pemerintah Yordania, memutuskan untuk menutup semua Masjid di Yerusalem Timur pada hari Jumat (21/07).
Keputusan itu dilakukan untuk meminta umat Islam menunaikan shalat Jumat di depan gerbang Masjid Al-Aqsa untuk menentang kebijakan detektor logam yang digunakan oleh Israel.
Sementara itu, Imam Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ikrema Sabri, menekankan bahwa “Masjid Al-Aqsa milik Muslim dan Masjid harus diadministrasikan oleh umat Islam.”
Mantan Grand Mufti Yerusalem menyerukan kepada dunia Arab dan Muslim untuk menggelar aksi solidaritas untuk membela Masjid Al-Aqsa.
“Masjid Al-Aqsa bukan milik orang-orang Palestina, sebaliknya, ini milik umat Islam di seluruh dunia,” tegasnya.
“Muslim yang peduli dengan Masjid Al-Aqsa harus maju dan bereaksi terhadap kejadian baru-baru ini,” tambahnya.[IZ]