JAKARTA (Panjimas.com) – Pemuda PUI terus mengecam tindakan Israel menutup Masjid Al-Aqsa. Ketua Umum PP Pemuda PUI, Raizal Arifin mengatakan bahwa tindakan ini adalah kejahatan HAM yang terus diperlihatkan Israel terhadap umat Islam. Zionis sedikitpun tidka memperlihatkan memberikan kebebasan beragama dan keyakinan terhadap sesama. Terlebih umat Islam di sekitar Al-Aqsa. Kejahatan yang tiada henti-hentinya memperlihatkan negara Yahudi sebagai negara yang tidak layak dijadikan negara sahabat.
“Israel telah melakukan kejahatan HAM. Mereka secara nyata memperlihatkan penghinaan dan permusuhannya kepada umat Islam. Masjid sebagai tempat ibadah suci umat Islam dinistakan secara tidak beradab. Tidak ada lagi toleransi dan kebebasan menjalankan keyakinan beragama. Apa yang kita bisa harapkan dari permusuhan Israel terhadap Palestina. Semuanya hanyalah omong kosong,” ungkap Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Persatuan Ummat Islam (PUI) Raizal Arifin, S.S.dalam siara pers, Jum’at, (21/7).
Azam pun mendesak agar negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) melakukan pemboikotan terhadap Israel. “OKI harus jelas sikapnya dan tegas. Memboikot Israel yang melarang ummat Islam beribadah di Masjid Al-Aqsa. Karenanya, saya minta pemerintah Indonesia melalui PBB agar mendesak Israel tidak mengubah status quo Kompleks Al-Aqsa. Yakni, Masjid Al-Aqsa dan the Dome of the Rock terus sebagai masjid suci umat Muslim.
Sekretaris Jenderal PP Pemuda PUI, Kana Kurniawan meminta Indonesia menjalankan politik bebas aktifnya dalam kemerdekaan Palestina. “Pemerintah Indonesia harus lebih keras lagi meminta Dewan Keamanan PBB menggelar sidang khusus membahas Israel. Israel sangat layak diembargo secara luas oleh negara-negara yang menjunjung demokrasi dan HAM.”
Yogi Agus Salim Ketua PP Pemuda PUI yang juga Sekjen ASEAN Young Leaders Forum Indonesia mengatakan, “Israel secara tidak langsung sedang menggali kubur sendiri. Saya yakin kekuatan umat Islam dunia akan mengalahkan kecongkakan dan kejahatan Israel.” (desastian)