JAKARTA (Panjimas.com) – Ustadz Abu Deedat Syihab, pakar Kristologi dan anti Kristenisasi mengatakan ideologi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang mengusung khilafah sama dengan umat Katholik mengusung Paus di Vatikan.
“Kalau sekarang ada umat Islam punya kepemimpinan satu (khilafah), ini tidak ada bedanya dengan Katholik yang memiliki kepemimpinan tertinggi Paus, di Vatikan. Ini kok tidak ada masalah,” kata dia pada Panjimas.com, Kamis (20/7/2017).
Ustadz Abu Deedat menjelaskan konsep khilafah sebenarnya tidak bertentangan dengan Pancasila. Justru LGBT, Liberalisme dan Komunisme yang saat ini bertentangan dan membahayakan bangsa Indonesia.
“Tidak ada masalah poin Pancasila dengan Syariat Islam, konsep khilafah itu bagian ajaran Islam. Yang bertentangan dengan Pancasila di Negara ini banyak sekali, lembaga LGBT, lembaga komunitas liberal, semua bertentangan dengan Pancasila,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ustadz Abu Deedat mempertanyakan sikap pemerintah yang asal main membubarkan ormas. Pasalnya OPM (Organisasi Papua Merdeka) Papua hingga saat ini tidak pernah disebut membahayakan Negara.
“Permasalahan sebetulnya yang membahayakan bukan HTI, justru kelompok OPM di Papua yang jelas-jelas ingin mendirikan Negara, bahkan menantang oerang NKRI, aparat ditembakin, bendera kita dibakar. Nah ini jelas itu, sampai hari ini pemerintah belum mengeluarkan Perppu, ini kalau bicara soal membahayakan Negara,” ungkapnya. [SY]