DOHA (Panjimas.com) — Rombongan ke-6 Militer Turki tiba di Qatar untuk memulai pelatihan bersama dengan Militer Qatar sebagai bagian dari kesepakatan Ankara-Doha, menurut sebuah sumber di Kementerian Pertahanan Turki.
Sebanyak 28 personil artileri tiba Doha pada Rabu pagi (19/07), kata sumber Kemhan tersebut kepada Anadolu.
Latihan militer Turki-Qatar pertama kali digelar pada tanggal 19 Juni di kamp militer Qatar Tariq bin Ziyad.
Latihan bersama dilakukan hanya beberapa hari setelah Parlemen Turki meratifikasi 2 perjanjian kerja sama militer yang memungkinkan pengerahan pasukan ke Qatar untuk melatih pasukan gendarmerie negara tersebut.
Kesepakatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan angkatan bersenjata Qatar, mendukung upaya negara tersebut untuk memerangi terorisme, dan berkontribusi terhadap keamanan regional dan global.
Pengerahan pasukan Turki terbaru ini bertentangan dengan latar belakang embargo selama seminggu yang diberlakukan di Qatar oleh beberapa negara Arab lainnya.
Pada tanggal 5 Juni, lima negara Arab – Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Yaman – secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar,dan menuduhnya mendukung terorisme.
Mauritania menyusul segera setelahnya, sementara Yordania menurunkan perwakilan diplomatiknya di Doha.Arab Saudi juga telah menutup perbatasan daratnya dengan Qatar, secara geografis mengisolasi negara Teluk kecil itu.
Doha dengan keras membantah tuduhan itu mendukung terorisme, menggambarkan usaha untuk mengisolasinya itu sebagai suatu langkah yang “tidak dapat dibenarkan”.
Turki, sebagai sekutu lama Qatar, sejak peristiwa itu bergegas memberikan bantuan ke Doha, mengirim sejumlah besar bantuan kemanusiaan – di samping tentara – ke negara Teluk Arab itu.[IZ]