PADANG, (Panjimas.com) – Penasihat utama Yayasan al-Manarah al-Islamiyah Prof. Syeikh Sulaiman al-Bierah mengungkapkan, hari ini realita umat Islam menunjukkan dalam kondisi penuh dengan luka dan banyak mengalami persoalan internal dalam berbagai bidang.
Terutama, menurutnya, semenjak jatuhnya khilafah utsmaniyah. Dimana negara-negara Islam dipecah-pecah dan dibagi-bagi sehingga secara entitas politik tidak memiliki kekuatan.
Di sisi lain, sambung Syeikh Sulaiman, umat Islam juga mengalami masalah kemiskinan, kebodohan, dan kemunduran.
“Kita harus mengenali dan memahami kondisi umat Islam sendiri,” ujarnya dalam Multaqo Ulama dan Da’i Internasional di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (18/07/2017).
Imam Masjidil Haram yang juga guru dari Syeikh as-Sudais ini menjelaskan, meskipun kondisi umat Islam terpecah. Tetapi tidak boleh kehilangan harapan dan yakin suatu ketika dipulihkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Karenanya, Syeikh Sulaiman menyampaikan, perlunya semua pihak bergerak melakukan upaya apapun untuk bisa pulih dari kondisi-kondisi tersebut.
“Olehnya upaya yang dilakukan al-Manarah bertujuan untuk membangun itu, bukan memperdalam luka, tapi memulihkan harapan kembali. Menyatukan tanpa menyinggung perbedaan-perbedaan yang ada,” imbuhnya.
“Semua disatukan dengan kalimat tauhid. Usaha saat ini adalah mendekatkan bukan saling menjauhkan,” tandas Syeikh Sulaiman menutup. [RN/INA]