JAKARTA (Panjimas.com) – Para guru dan pelajar di Jakarta Islamic School seyogianya tak hanya pandai berbahasa Inggris dan Arab, melainkan juga pandai menggunakan bahasa hati. Orang yang ada penyakit di hatinya, tidak akan bisa bersilaturahim. Karena bahasa hati adalah inti silaturahim.
“Ia akan selalu menghindar dan terus menghindar. Bahkan silaturahim pun tidak cukup dengan salaman, sebatas ngobrol, tapi juga harus dengan bahasa hati,” kata Pimpinan Daarut Tauhid KH. Abdullah Gymnastiar atau yang dikenal dengan A’a
Gym saat menyampaikan tausyiahnya dalam Halal Bi Halal Jakarta Islamic School di Jakarta Timur, Selasa (17/7).
Dalam tausyiahnya, Aa’ Gym berpesan kepada umat Islam, khususnya hadirin, untuk tidak bersikap Tengil yang merupakan singkatan dari Takabur, Egois, Norak, Galak, Iri hati, dan Licik .
“Kita jangan pernah takabur, karena tidak akan masuk surga jika masih ada sifat takabur. Orang yang sombong dan takabur adalah yang mendustakan kebenaran dan meremehkan orang lain,” jelas Aa’.
Dalam pergaulan, kata Aa’, pasti ingin merasakan kenyamanan. Termasuk dalam menjaga hubungan antara orangtua dengan anak-anaknya, guru dengan murid-muridnya. Karena itu komunikasi dan keterbukaan menjadi sangat penting bagi seorang pendidik.
“Jauh lebih wibawa, jika guru minta saran kepada murid, mau dikoreksi, tidak alergi dengan masukan dan kritikan. Itulah tanda orang yang tawadhu. Orang tua atau guru jangan cuma bisa nyuruh atau menghakimi. Jika ada yang melakukan kesalahan, maafkan. Jika suami ada kekurangan, istri jangan dibongkar di depan anak-anak. Begitu juga sebaliknya.”
Aa’ Gym berpesan, seseorang dihormati bukan karena harta dan jabatannya. Allah lah yang menutupi aib dan kekurangan kita di masa lalu. “Selama tujuh tahun saya dibully, padahal menurut agama sah,” kata Aa’ menyinggung poligaminya.
“Intinya adalah jangan remehkan orang lain. Tidak akan rugi untuk menjadi orang yang rendah hati. Jika menyuruh orang lain misalnya, gunakan kata permisi, maaf, tolong ambilkan ini. Jika ingin punya anak sopan, maka orng tua harus baik pada pembantu,” tukas Aa’.
Selanjutnya, jangan Egois. Aa’ berpesan, jadikanlah hidup ini yang orientasinya bermanfaat untuk orang banyak. Jangan Cuma menguntungkan diri, tapi juga menguntungkan banyak orang. Mengalah lah untuk kebaikan. Orang yang mulia adalah yang senang berkorban.
“Karena itu tanamkan sikap, lakukan lalu lupakan. Tidak perlu nyebut kebaikan kita. Jangan pamrih. Ikhlas tidak perlu diucapan. Yakinilah setiap perbuatan ada balasannya. Allah akan membalas perbuatan baik dan buruk sekecil apapun.”
Lalu, Jangan Norak atau ingin selalu kelihatan hebat, ingin dipuji, ingin dibalas budi baiknya. “Hendaknya kita just the way you are. Para istri hendaknya jangan terlalu cinta pada suami, tapi cintailah pada penciptanya. Jika terlalu cinta pada suami, maka tidak ada keikhlasan dan tidak ada kebahagiaan. Berharaplah hanya kepada Allah, sedangkan bersandar pada makhluk tidak ada daya.”
Aa’ Gym pernah mengaku centil saat dirinya seperti “selebritis”, sampai-sampai ia menelantarkan keluarga dan pesantren. Tapi berkah dihina, ia memperbaiki dirinya. Bagi Aa’, tak perlu disibukkan dengan penilaian orang.
Sikap selanjutnya adalah jangan Galak. Namun galak berbeda dengan tegas. Jika ada persoalan jangan marah-marah, karena marah itu sumber masalah, bukan solusi. “Buatlah aturan secara tertulis, tapi jangan kita yang buat aturan, lalu kita juga melanggar. Jadi bukan galak, tapi tegas dan santun.
“Jangan pernah keras pada wanita. Bersikaplah sabar. Banyaklah istighfar, jangan debat kalau ada masalah,” pesan Aa’.
Kemudian, jangan Iri hati . jangan pernah merasa senang dengan kesusahan dan penderitaan orang lain.
Yang terakhir adalah jangan Licik. Siapapun ingin kejujuran. Bahkan, penjahat pun juga ingin mencari temen yang jujur. “Janganlah tertipu dengan topeng. Suami yang punya pangkat, istri yang berlagak seperti pejabat. Seperti video seorang istri jenderal yang menempeleng petugas bandara yang kemudian menjadi viral. Juga banyak anak yang sembunyi di balik topeng ortu, padahal kelakuannya jelek.”
Aa’ Gym berpesan, rumus sakit hati itu adalah bertobat. Dengan istighfar dapat melapangkan hati dan diberi rezeki. (desastian)