JAKARTA (Panjimas.com) – Pimpinan Pesantren Daarut Tauhid KH. Abdullah Gymnastiar atau yang dikenal dengan A’a Gym mengingatkan pemerintah agar bersikap adil, dan tidak mengedepankan kepentingan kekuasaan sesaat atau kelompok tertentu.
Aa’ Gym mengatakan hal itu terkait diterbitkannya Perppu pembubaran ormas oleh pemerintah Jokowi, usai Halal Bi Halal Jakarta Islamic School (JISc) di Kampus JISC, Jakarta Timur, Senin (17/7) pagi kepada wartawan.
“Pemerintah yang sangat dicintai oleh rakyatnya adalah yang bisa bersikap adil kepada semua elemen masyarakat. Bukan hanya untuk kepentingan kekuasaan sesaat atau kepentingan kelompok-kelompok tertentu,” ungkap Aa’ Gym.
Menurut Aa’ Gym, ketidakadilan adalah sumber masalah terbesar. “Semoga Perppu ini diperiksa oleh semua elemen masyarakat, apakah adil atau tidak. Pokoknya sumber masalah itu adalah ketidakadilan.”
Ketika ditanya, apakah Perppu yang diterbitkan oleh Pemerintah Jokowi ini tak ubahnya rezim Orde baru, A’a Gym mengaku beum membaca semua Perppu-nya. “Tetapi keadilan dalam bentuk apapun, pasti sumber kerusakan bagi negara ini,” tegas Aa’.
Terkait rencana pemblokiran sosial media, Aa’ Gym lebih menyukai kalau pemerintah banyak berkomunikasi dengan masyarakat, sehingga bisa lebih cair. Bukan dengan banyak kecurigaan.
“Percayalah, kita sebagai anak bangsa ingin sama-sama membangun negeri ini, walaupun mungkin berbeda pendepat. Kata kuncinya adalah berbaik sangka dan komunikasi dengan menggunakan bahasa hati. Saya percaya, dengan bahasa hati dapat menyelsaikan masalah, daripada ngadu kekuatan yang ujung-ujungnya justru menimbulkan kerusakan bagi semua pihak,” demikian pesan Aa’ Gym kepada pemerintah Jokowi. (desastian)