SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Cahyo Kumolo yang meminta rakyat Indonesia meniru Negara Korea Utara (Korut), dipertanyakan berbagai pihak.
Tokoh pemerhati Komunisme, Andri Kurniawan menilai pernyataan tersebut sebuah gerakan sekulerisme dan komunisme. Usai silaturahmi di Islamic Center Sukoharjo, dia menceritakan seseorang yang memilik dua kewarganegaraan yang menemuinya dan membongkar konspirasi tersebut.
“Ustadz saya punya teman di Amerika itu ada tempat pertemuan elit Politik, yang disana ada bendera Amerika dan Indonesia. Disana ada Guru besar Indonesia, kata beliau Indonesia ini kalau tidak Amerika ya Cina, istilahnya nyenden (bersandar),” ucap Andri, Sabtu (15/7/2017).
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Malang itu meyakini, Indonesia dibawah cengkraman Amerika atau Cina. Tidak hanya modal tapi ideologi dua Negara tersebut menjadi ancaman.
“Otomatis pemodalnya ini (Amerika atau Cina), tapi juga ideologi. Ini yang patut kita waspadai, masalah ideologi antara komunis dan kapitalis,” tandasnya.
Andri sependapat dengan salah satu staf Panglima TNI, Brigjend. Adityawarman Thaha yang mengatakan Indonesia dibawah ancaman sekulerisme.
Sebab itu, ajakan meniru Negara Komunis (Korut), ungkap Andri bahwa Indonesia dibawah ancaman Amerika dan Cina yang berideologi sekuler dan komunis.
“Nah sekarang ini (pernyataan Mendagri) nampak sekali,” pungkasnya. [SY]