SOLO (Panjimas.com) — Salah satu pendiri organisasi pergerakan mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), Prof. Dr. Amien Rais, MA memberikan pesan khusus kepada para kader IMM, saat memberikan Orasi Kebangsaan yang bertajuk “Indonesia, Kini dan Nanti” yang diselenggarakan oleh Forum Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jawa Tengah di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Ahad (9/7).
Pesan khusus itu dinarasikan sembari Amien mengungkapkan sejarah berdirinya IMM. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menghimbau agar kader-kader IMM terus meningkatkan ketajaman berpikir, kewaspadaan membaca situasi dan yang tidak kalah penting wawasan ilmu keagamaan.
Saat memberikan orasi kebangsaannya di gedung Siti Walidah UMS, Amien Rais memaparkan latar sejarah singkat IMM. Salah satunya terkait alasan pemilihan warna merah sebagai jaket IMM.
Tokoh Reformasi 98 itu menegaskan bahwa “warna merah” saat itu begitu lekat milik organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal, semua warna sesungguhnya merupakan milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, “maka warna merah menjadi identitas IMM biar tidak menjadi hak paten PKI.”
“Saya ingin menyampaikan sejarah berdirinya IMM pada tahun 1964 itu salah satunya karena PKI sedang ganas- ganasnya,”pungkasnya.
Amien menambahkan jika keberadaan IMM dengan PKI itu memiliki keterkaitan yang sangat erat jika ditilik dari sejarah kelahirannya. IMM lahir untuk membendung berkembangnya ideologi komunis PKI akibat adanya doktrin PKI yang sangat kuat dari D.N Aidit.
“Aidit memiliki pernyataan kontroversial yang cukup mengena, dia sangat yakin siapa saja bisa menguasai Solo maka dia bisa menguasai Jawa Tengah, siapa yang menguasai Jawa Tengah dia akan menguasai Jawa dan siapa mampu menguasai Jawa maka dia akan menguasai Indonesia”, papar Amien.
Selanjutnya Amien mengungkapkan sejarah bangsa Indonesia yang harus benar- benar dipahami oleh IMM secara khusus dan juga umat Islam Indonesia secara umum yaitu makna kemerdekaan.
“Kemerdekaan Indonesia ini merupakan buah perjuangan jihad fi sabilillah dengan tumpahan darah dan air mata para syuhada,” ujarnya.
Indonesia termasuk negara dunia ketiga yang kemerdekaannya adalah usaha perjuangan bukan hadiah seperti India, Malaysia, Singapura dan Thailand.
“IMM kita Insya Allah merupakan bagian tubuh bangsa yang tidak mungkin berkhianat terhadap Republik Indonesia,” tandasnya.[IZ]