DEPOK (Panjimas.com) – Polisi kembali mengundang Iriana istri Hermansyah ke Mapolresta Depok, Senin (10/7/2017) malam untuk pencocokan sketsa wajah pelaku pengeroyokan dan penganiayaan disertai pembacokan, terhadap Hermansyah (46) ahli IT ITB di Jalan Tol Jagorawi Km 6, Jakarta Timur, Minggu (9/7/2017) dinihari.
Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho, Senin malam, mengatakan, Iriana datang sekira pukul 19.30 dengan didampingi sejumlah orang. Ia langsung masuk ke ruang penyidik Satreskrim Polresta Depok. Malam itu pihak kepolisian mencoba membuat sketsa wajah para pelaku penganiaya Hermansyah.
“Dia kami minta untuk mencocokkan sketsa wajah para pelaku. Apakah pas atau belum. Ini masih proses,” kata Teguh.
Seperti diketahui Hermansyah dianiaya dan dikeroyok lima pelaku di Jalan Tol Jagorawi, KM 6, Jakarta Timur, Minggu dinihari. Saat kejadian Hermansyah bersama istrinya Iriana menggunakan Avanza putih.
Bahkan dalam kondisi bersimbah darah, Iriana lah yang membawa Hermansyah ke rumah sakit di Depok dengan mobil, untuk mendapat pertolongan.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyatakan saat ini kondisi Hermansyah masih belum sepenuhnya pulih kendati sudah bisa diajak berkomunikasi.
Karena itu pihaknya belum bisa mengorek informasi terkait peristiwa pembacokan yang dialaminya pada Minggu (9/7) dini hari kemarin. “Pak Hermansyah (sudah) sadar, bisa diajak berkomunikasi. Masih belum bisa (dimintai keterangan) karena masih sakit,” kata Argo di RSPAD Gatot Subroto, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (10/7).
Sejumlah saksi juga telah dimintai keterangannya seperti kerabat Hermansyah yang menolongnya di KM 6 Tol Jagorawi. Mengenai alasan dipindahkannya Hermasyah ke RSPAD Gatot Subroto dari RS Hermina Depok, ia menyatakan bahwa kelengkapan peralatan di RSPAD lebih mendukung perawatan pemulihan Hermansyah.
“Lebih lengkap di sini RSPAD. Sama-sama RS, yang penting bahwa keselamatan korban sendiri,” ujarnya.
Kombes Argo Yuwono menyatakan masih mendalami kasus pembacokan yang menimpa ahli telematika dari ITB itu . Pihaknya membuka peluang untuk bekerja sama dengan Jasa Marga dalam pengungkapan kasus yang terjadi di KM 6 Tol Jagorawi, terkait ketersedian rekaman CCTV di sepanjang tol tersebut.
“Pelaku masih kita indentifikasi. Artinya anggota tetap kerja keras mencari pelakunya. Kita masih koordinasi Jasa Marga siapa tahu ada CCTV merekam. Kita tunggu saja penyidik bekerja mudah-mudahan cepat terungkap,” ucap Argo.
Pihakya belum menemukan ciri-ciri pelaku dengan bekerja sama dengan Polres Metro Jakarta Timur. Argo belum bisa memastikan terkait dugaan pelaku yang disinyalir berjumlah 5 orang.
“Kita tunggu saja dari PMJ dan Polres Jaktim gabungan. Ini sudah dilapangan sudah mencari. Ya bisa juga ya seperti itu (pelaku 5 orang). Kita dalami kembali siapa pelakunya,” tuturnya. (desastian)