LONDON, (Panjimas.com) – Rezim Assad telah membunuh 94 warga sipil dengan bom barrel pada paruh pertama tahun 2017 [Januari-Juni], menurut sebuah laporan LSM yang berbasis di London, Syrian Network for Human Rights (SNHR), dirilis pada hari Ahad (09/07).
Dari 94 warga sipil, 41 diantaranya adalah anak-anak dan 20 adalah perempuan, tulis laporan Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR).
Rezim Assad menjatuhkan 4.252 bom barel di beberapa bagian Suriah selama periode yang sama, jelas menurut laporan SNHR tersebut.
Laporan tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar bom barrel dijatuhkan di Provinsi Daraa di Suriah Selatan, di mana 42 warga sipil kehilangan nyawa mereka, 15 di antaranya adalah anak-anak dan 12 perempuan.
Masih menurut laporan SNHR, rezim Assad menjatuhkan 2.031 bom barel di Daraa dalam 6 bulan pertama tahun 2017. Sisa bom lainnya menyerang daerah pinggiran Damaskus, Hama, Aleppo, Homs, Idlib, Raqqah dan Quneitra, dikutip dari AA.
Serangan ribuan bom barrel oleh rezim Assad sebagian besar terjadi di bulan Juni, dengan sekitar 1.271 jatuh di berbagai wilayah di Suriah, hingga menewaskan 14 warga sipil.
Masih menurut laporan SNHR, rezim Assad juga menggunakan bom barrel di 4 masjid, 4 fasilitas kesehatan, 4 pusat pertahanan sipil, 1 pusat perbelanjaan dan 1 toko roti.
Menurut laporan SNHR sebelumnya, 17.318 bom barel dijatuhkan di Suriah pada tahun 2015, sehingga menyebabkan 2.032 warga sipil tewas.
Pada tahun 2016, 653 warga sipil terbunuh oleh 12.958 bom barel rezim Assad.
Sementara para pejabat PBB mengatakan ratusan ribu orang telah tewas dalam konflik Suriah sampai saat ini, kontras dengan pernyataan pejabat rezim Suriah yang mengatakan jumlah korban tewas hanya mendekati 10.000 jiawa saja.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah telah mencapai angka lebih dari 470.000 jiwa. [IZ]