DOHA, (Panjimas.com) – “Intelijen Jerman akan bekerja sama dengan Qatar untuk menyelesaikan tudingan negara-negara Teluk Arab,” demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel, Kamis (06/07), saat berbicara kepada Al Jazeera News Channel.
Gabriel mengatakan Qatar setuju untuk berbagi informasi tentang “orang dan institusi tertentu” dengan Badan Intelijen Jerman. Tidak ada keterangan lebih lanjut.
Gabriel mengunjungi Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan Kuwait sebagai bagian dari kunjungan kenergaraan selama 3 hari di kawasan Teluk Arab yang dimulai Senin (03/07).
Gabriel mengatakan pada hari Selasa (04/07) bahwa Berlin mendukung pendekatan solusi yang berorientasi pada penyeleseian krisis Teluk dan memuji AS dan Kuwait atas usaha mereka sebagai mediator, hal ini disampakaian dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani.
“Jerman belum mengambil sisi dari pihak manapun selama krisis Teluk. Namun, kami mendukung pendekatan berbasis solusi dan kami mencoba untuk mencari tahu apa inti dari masalah ini,” ujarnya, dikutip dari AA.
Pada tanggal 5 Juni, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, dan menuding Doha mencampuri urusan dalam negeri mereka serta mendukung kelompok teroris.
Keempat negara tersebut kemudian mempresentasikan daftar tuntutan ke Qatar, termasuk penutupan penyiar jaringan kantor berita Al Jazeera, yang mereka katakan harus dipenuhi sebelum embargo dicabut.[IZ]