SOLO (Panjimas.com) – Ada kemiripan kasus penganiayaan antara pakar IT ITB (Informatika Teknik Institut Teknologi Bandung), Hermansyah, dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono meminta Polri harus mengungkap.
“Disisi lain Polri justru langsung menutup kasus dugaan pelanggaran UU ITE oleh Kaesang, di Polres Bekasi sebelum pelapor, saksi dan terlapor diperiksa. Jelas ujian berat bagi Polri, harus mengungkap kasus pembacokan Pakar IT ITB ini,” ujar Endro lewat pesannya, Ahad (9/7/2017).
Endro menilai, Polri seharusnya bisa segera mengungkap tindakan biadab tersebut. Jika melihat TKP di Tol Jagorawi, maka Polisi terbantu oleh CCTV di sekitar tol, termasuk saksi mata istri Hermansyah. Menurut dia, ada kemungkinan 2 mobil saling terkait dan bisa jadi terencana, atau spontanitas.
“Setidaknya ada dua mobil yang bisa diidentifikasi saat kejadian. Mobil yang berjalan zik-zak yang hampir bersenggolan dan mobil yang di belakang, diduga sebagai mobil pelaku. Dari sinilah Polri bisa mengembangkan bukti yang ada hingga mencari pelaku hingga kemungkinan aktor intelektualnya,” ungkap dia.
Endro berpendapat bahwa profesionalisme Polri mengungkap kekerasan dan anarkisme yang menimpa Hermansyah sedang ditunggu masyarakat. Untuk itu, mengingat kasus terorisme cepat teratasi, sedangkan ini adalah pidana umum semestinya lebih mudah. Apalagi Mobil mudah diidentifikasi.
“Jika tidak segera terungkap maka semakin mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” cetusnya. [SY]